Pandemi Covid-19, Bisnis Aquascape Banjir Pesanan

- 27 Oktober 2020, 11:48 WIB
Tampilan aquascape.
Tampilan aquascape. //Imdadudin Azhar/PORTAL JEMBER

CerdikIndonesia - Kelesuan dunia usaha akibat pandemi Covid-19 bukan penghalang bagi penggemar aquascape alias budidaya tanaman air.

 

Banyaknya masyarakat yang menghabiskan waktu di rumah dengan menggeluti aquascape justru membuat penjualannya meningkat pesat.

 

”Saat pandemi ini, banyak yang mulai menanyakan tentang aquascape dan permintaan untuk tanaman air ataupun untuk membuat aquascape semakin meningkat,” beber pelaku usaha budidaya tanaman air, Ary, saat ditemui di rumahnya, Minggu (25/10/2020).

 Baca Juga: Selamat, Pustakawan Magelang Sabet Juara 2 Nasional

 

Menurut Ary, omzet yang diterimanya saat pandemi Covid-19 bisa mencapai Rp10 juta-Rp15 juta. Angka tersebut meningkat dua kali lipat daripada omzetnya sebelum wabah melanda.

 

“Itu mungkin merupakan efek dari banyaknya artis atau entertainer yang membuat aquascape di rumahnya,” ujarnya.

 

 Baca Juga: Covid-19 Ditutupi, Epidemiolog: Beberapa Pemda Kurangi Tes Agar Tidak Terlaporkan Kasus Meningkat

 

Budidaya tanaman air, ujar Ary, mulai digelutinya sejak awal tahun lalu setelah dirinya menyaksikan video tentang keindahan aquascape di dunia maya. Semula, Ary mengira aquascape bukanlah tanaman asli melainkan tanaman buatan.

 

Ia menambahkan, rumit tidaknya perawatan aquascape tergantung pada tema, peralatan tambahan, ataupun pada tanaman air yang dipilih.

 

Tanaman air pada aquascape ada yang mudah dirawat, seperti jenis Anubias, Valesneria, dan Bucephalandra. Sedangkan, tanaman air yang sukar dirawat, misalnya jenis Montecarlo serta Rotala.

 Baca Juga: Keterlibatan Perempuan dalam Pilkada 2020, Penentu Suksesnya Penyelenggaraan

”Jenis tanaman air yang saya budidayakan ada Anubias, Valesneria, Bucephalandra, Water lily, Rotala, dan Montecarlo. Sebenarnya aquascape tidak memerlukan alat tambahan tetapi untuk menjaga kualitas air, tanaman serta ekosistem yang ada di dalam aquascape, maka diperlukan alat tambahan seperti filter, lampu, kipas, termometer suhu, maupun inject carbondioksida,” ujarnya.

 Baca Juga: Dampak Pandemi, Kemenhub Genjot Pemulihan Sektor Transportasi

Sementara itu, Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah dan Koperasi pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Batang, Budi Santosa, menuturkan, terdapat beberapa UKM kreatif yang omzetnya justru meningkat selama pandemi Covid-19.

 

Pemerintah pun akan terus memberikan dorongan kepada para pelaku UKM agar tidak ambruk diterjang resesi perekonomian akibat pandemi Covid-19.

 Baca Juga: Dampak Pandemi, Kemenhub Genjot Pemulihan Sektor Transportasi

”Kita akan terus mendukung UMKM yang bergerak di bidang industri kreatif. Dengan adanya Banpres Produktif untuk UMKM sebesar Rp2,4 juta, diharapkan dapat menjadi modal untuk memperlebar cakupan usahanya,” tegasnya.

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah