Ini Strategi Ridwan Kamil Tekan Penyebaran Covid-19 di Jawa Barat, 75% Kasus Ada di Bogor dan Depok!

- 11 Oktober 2020, 12:12 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. /Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

CerdikIndonesia - Pengendalian Covid-19 di Jawa Barat cukup penting terhadap kontribusi kasus secara nasional. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan harus berkantor di Kota Depok untuk memantau langsung daerah penyangga di provinsinya, yang berbatasan langsung dengan ibukota DKI Jakarta. 

Ridwan Kamil berbagi cerita memerangi pandemi Covid-19 dalam wawancara yang dilakukan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa, di Istana Kepresidenan yang disiarkan Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (9/10/2020). 

"Kenapa (berkantor) di Depok, karena 75% kasus Jawa Barat itu datangnya dari zona Bodebek. Kedua, Depok lagi pilkada. Saya ingin memastikan, saya bisa konsentrasi mengurusi 75% (kasus) itu, sambil memastikan pilkada lancar," jelasnya. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Bagikan Pengalamannya Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19, Saya Disangka Bohong

Penanganan Covid-19 di Jawa Barat katanya terbagi dalam tipe tiga geografis. Karena tiap tipe geografis membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Geografis pertama adalah daerah-daerah yang menempel langsung Jakarta atau Bodebek, yaitu Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. 

Geografis kedua ialah ibukota Provinsi Jawa Barat yakni Kota Bandung dan sekitarnya atau disebut Bandung Raya. Geografis ketiga sisanya sebanyak 27 kabupaten/kota yang tidak masuk geografis pertama dan kedua. Dari ketiga geografis itu, Ridwan Kamil mengaku memberi perhatian lebih di Depok. 

Baca Juga: Polisi Usut Dalang Demo Rusuh Tolak UU Cipta Kerja, Ada Mobil yang Antarkan Makanan, Batu, dan Bom

Karena tingkat hunian rumah sakit di Depok cukup tinggi. Sehingga hasil konsolidasi dengan Pemerintah Pusat berhasil menambah 40 ruang ICU untuk Kota Depok. Keberadaannya di Kota Depok menurut Ridwan Kamil, guna memudahkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat.

"Hari ini Covid-19 tidak bisa dikendalikan hanya dengan modal handphone, telepon atau video conference saja, memang ada hal teknis di lapangan. Seperti saat saya turun ke lapangan untuk memonitor langsung perkembangan penanganan Covid-19," ujarnya. 

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah