Kemendag Gandeng OVO, Dalam Rangka Apa?

- 4 Oktober 2020, 09:16 WIB
Ilustasi Dompet Digital.*
Ilustasi Dompet Digital.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT

CerdikIndonesia - Kementerian Perdagangan mendorong pedagang di pasar rakyat melakukan transaksi dengan mengedepankan protokol kesehatan dan mengurangi kontak secara fisik, salah satunya melalui digitalisasi transaksi.

Baca Juga: Lirik Lagu Suket Teki yang Dipopulerkan Didi Kempot

Untuk itu, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan OVO mendorong pedagang di pasar rakyat dapat melakukan transaksi melalui program Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat peluncuran program “Digitalisasi Pasar OVO” di Pasar Bersehati, Manado, Sulawesi Utara pada hari ini Jumat (2/10). Hadir dalam kegiatan ini, Walikota Manado Vicky Lumentut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara Edwin Kindangen.

Baca Juga: Ayahandanya Meninggal Dunia, Ini Pesan Perpisahan dari Nino Kayam Personel RAN

“Melalui digitalisasi, pasar bisa menjadi potensi penambah pendapatan pedagang karena mereka bisa menjajakan dagangan secara daring, tanpa batas, dan membuka akses yang dahulu hanya bisa diakses di tempat bernama pasar saja. Sementara, dari sisi pembeli tidak harus pergi ke pasar secara rutin untuk membeli kebutuhan sehari-hari karena bisa membeli lewat gawai mereka,” kata Wamendag.

Digitalisasi, lanjut Wamendag, menjadi salah satu inovasi dan prioritas Kementerian Perdagangan agar sektor perdagangan tetap bergairah. Kementerian Perdagangan mendukung terciptanya digitalisasi pasar rakyat guna menjawab kebutuhan masyarakat di era ini, terlebih setelah adanya pandemi Covid-19. Wamendag mengungkapkan, konsep besar digitalisasi pasar ini juga sesuai dengan pola-pola perdagangan baru sebagai dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Yasonna Laoly Berharap Parfi Segera Susun Program Memajukan Perfilman Indonesia, Ada Apa?

Di antaranya, terjadi peningkatan perdagangan daring, penggunaan kurir daring, peningkatan penggunaan cara pembayaran nontunai, dan penurunan mobilitas dan aktivitas sosial di ruang publik. Untuk itu, perlu disadari bahwa keberlangsungan ekonomi, bisnis, produksi, distribusi, logistik, dan promosi tak lepas dari dukungan inovasi dan peran teknologi. “Digitalisasi pasar adalah langkah komprehensif yang bermanfaat luas bagi seluruh pihak. Kemendag akan menjadi pihak terdepan yang mewujudkan hal itu sehingga pasar semakin berfungsi sebagai penyokong perekonomian negara,” tegasnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Suket Teki yang Dipopulerkan Didi Kempot

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x