Soal Pertemuan SBY-Jokowi Dikaitkan Sinyal Reshuffle, Ini Kata Hasto Kristiyanto

- 3 Oktober 2023, 20:20 WIB
SBY dan Jokowi.
SBY dan Jokowi. /Antara/Nyoman Budhiana/

CERDIK INDONESIA - Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan memberikan tanggapan terhadap pertemuan Presiden ke-6 RI dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta Presiden Joko Widodo (Jokowi), sangat positif.

Bagi PDI Perjuangan, pertemuan ini dianggap sebagai bagian dari tradisi silaturahim yang konstruktif di antara para pemimpin. 

"Sehingga pertemuan itu dinilai oleh PDI Perjuangan merupakan bagian dari tradisi silaturahim yang baik dilakukan di antara para pemimpin," kata Hasto dilansir dari Pikiran Rakyat.

Ketika ditanya apakah kedatangan SBY ke Istana Bogor mencerminkan rencana reshuffle, Hasto menegaskan bahwa keputusan untuk mengganti anggota kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi.

Baca Juga: Bak di Eropa, Top 7 Wisata Bogor Seperti di Luar Negeri, Banyak Spot Foto Instagramble dan Menarik

Namun, dia juga menyatakan bahwa melaksanakan reshuffle dalam waktu dekat, terutama di tengah suasana tahun politik dan dengan pendaftaran calon presiden dan wakil presiden di KPU yang akan segera dibuka pada bulan Oktober, mungkin bukan langkah yang tepat.

Hasto menganggap bahwa situasi tersebut akan digunakan oleh Jokowi untuk meningkatkan kinerja Kabinet Indonesia Maju demi mencapai tujuannya.

Oleh karena itu, menurutnya, reshuffle tidak sepantasnya dilakukan dalam waktu dekat, kecuali ada alasan hukum atau alasan penting lainnya yang memaksa perubahan tersebut.

Baca Juga: Top 4 Destinasi Wisata Pandeglang Banten, Cocok untuk Destinasi Liburan Bersama Keluarga

Hasto juga menyoroti bahwa ada opsi lain yang bisa dipertimbangkan, seperti menugaskan menteri-menteri lain sebagai menteri ad interim.

Namun, keputusan akhir terkait reshuffle sepenuhnya berada di tangan Presiden Jokowi, karena itu adalah hak prerogatif beliau.

Sebelumnya, anggota Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Santoso, menyatakan bahwa tidak ada petunjuk khusus yang diberikan kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY, setelah pertemuan dengan Jokowi.

Baca Juga: Jambi Tenggelam dalam Kabut Asap, Wali Kota Instruksikan Siswa Belajar dari Rumah

Santoso meyakini bahwa pertemuan SBY dan Jokowi tidak terkait dengan posisi Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024, mengingat Partai Demokrat telah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo.***

Editor: Raqsan Jani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah