'Deftones' Band NU Metal Berpengaruh, Biografi Singkat, Karir Musik, Discography Hingga Kontroversinya

- 1 Agustus 2023, 20:19 WIB
Grup Band Deftones
Grup Band Deftones /DEFTONES

Cerdik Indonesia - Deftones adalah band rock Amerika yang dibentuk di Sacramento, California, pada tahun 1990. Band ini saat ini terdiri dari Chino Moreno (vokal, gitar ritme), Stephen Carpenter (gitar utama), Frank Delgado (keyboard, sampler, perkusi), Abe Cunningham (drum, perkusi), dan Sergio Vega (bass).

Deftones telah merilis sembilan album studio, dua album kompilasi, dan satu album live. Album studio mereka yang paling terkenal adalah Around the Fur (1997), White Pony (2000), dan Diamond Eyes (2010).

Deftones telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Grammy Award untuk Best Metal Performance untuk lagu "Elite" pada tahun 2001. Mereka juga telah dinominasikan untuk beberapa penghargaan lainnya, termasuk Grammy Award untuk Best Rock Album untuk album White Pony.

Deftones dikenal dengan suara mereka yang unik, yang menggabungkan elemen nu metal, post-hardcore, dan shoegaze. Musik mereka sering digambarkan sebagai gelap, suram, dan atmosferik.

Deftones telah menjadi salah satu band paling sukses di dunia, dengan penjualan album lebih dari 20 juta kopi. Mereka telah melakukan tur secara ekstensif, dan mereka telah tampil di beberapa festival musik besar, termasuk Lollapalooza dan Coachella.

Deftones adalah band yang berpengaruh, dan mereka telah menginspirasi banyak band lain. Mereka dianggap sebagai salah satu band paling penting dalam genre nu metal.

Berikut adalah beberapa kontroversi yang pernah melibatkan Deftones:

  • Pada tahun 2000, Deftones dituntut oleh band Slipknot karena plagiarisme. Slipknot mengklaim bahwa lagu "The Heretic Anthem" milik mereka mirip dengan lagu "Adrenaline" milik Deftones. Kasus tersebut akhirnya diselesaikan di luar pengadilan.
  • Pada tahun 2003, Deftones terlibat dalam kecelakaan bus yang mengakibatkan kematian seorang anggota kru. Kecelakaan tersebut terjadi di Meksiko, dan Deftones harus membatalkan sisa tur mereka.
  • Pada tahun 2013, Deftones dikritik karena menggunakan gambar swastika dalam video musik untuk lagu "Swerve City". Band tersebut mengklaim bahwa mereka tidak menyadari makna swastika, dan mereka meminta maaf atas penggunaan gambar tersebut.

Meskipun telah terlibat dalam beberapa kontroversi, Deftones tetap menjadi salah satu band paling sukses dan berpengaruh di dunia. Mereka terus membuat musik baru, dan mereka masih memiliki basis penggemar yang besar dan setia. ***

 

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x