Gempa Jember Bisa Picu Tsunami Akibat Patahan Turun di Lempeng Australia, BMKG Minta Warga Waspada

- 6 Desember 2022, 18:46 WIB
Gempa Jember bisa akibatkan tsunami setelahnya
Gempa Jember bisa akibatkan tsunami setelahnya /

CERDIK INDONESIA - Gempa bumi kembali mengguncang Pulau Jawa tepatnya di Jember, Jawa Timur pada Selasa, 6 Desember 2022. Akibat gempa di Jember ini bisa memicu tsunami.

Gempa yang melanda Jember berkekuatan Magnitudo 6,2 ini terjadi pada pukul 13.07 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi di Jember memiliki kedalaman 10 kilometer dengan titik koordinat 284 kilometer barat daya Jember.

"#Gempa Magnitudo: 6.2, Kedalaman: 10 km, 06 Des 2022 13:07:48 WIB, Koordinat: 10.75 LS-113.42 BT (284 km BaratDaya JEMBER-JATIM), Tidak berpotensi tsunami #BMKG,” ujar keterangan yang disampaikan BMKG.

Baca Juga: Gempa 6,2 Magnitudo Guncang Jember Siang Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Terjadi Gempa Susulan

Meski tidak berpotensi tsunami, BMKG tetap mewaspadai kemungkinan tsunami setelah terjadi gempa Jember. Pasalnya, gempa yang terjadi di Jember siang tadi akibat patahnya lempeng Australia.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa selatan Jember Jawa Timur (Jatim) ini merupakan jenis gempa di luar zona subduksi atau yang populer disebut 'outer rise earthquake' yang terjadi akibat patahnya lempeng Australia.

Lempeng Australia yang patah mulai menunjam ke bawah Jawa Timur. Tekukan lempeng ini memicu patahan turun normal fault.

Daryono berujar gempa yang terjadi di luar zona subduksi atau outer rise selatan Jatim ini patut diwaspadi karena patahan yang turun dapat memicu tsunami.

"Meskipun di luar zona megathrust tetapi dengan mekanisme patahan turun akan dapat memicu tsunami seperti gempa dahsyat Sumba 1977 yang tsunaminya menelan korban ratusan orang di Sumbawa Selatan," ujarnya melaui media sosial Twitter.

Baca Juga: RKUHP Sah Menjadi Undang-Undang, Menkumham Sarankan Masyarakat Ajukan Gugatan ke Mahkamah Konstitusi

Lebih jauh Daryono mengatakan, gempa yang sumbernya dari zona subduksi atau zona outer rise sering kali diabaikan padahal banyak tsunami mematikan berpotensi terjadi.

"Sumber gempa di luar zona subduksi atau zona outer rise seperti pemicu gempa selatan Jember ini, selama ini menjadi zona sumber gempa yang terlupakan," ujarnya.

"Padahal banyak tsunami mematikan akibat ini. Kalah pamor dengan zona megathrust yang sering disebut pakar, media, dan masyarakat kita," kata Daryono menambahkan.***

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x