Cerdik Indonesia - Gempa Bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo yang melanda Cianjur 21 November 2022 lalu menimbulkan sejumlah kerusakan material.
Banyak bangunan rumah masyarakat yang roboh bahkan hancur diakibatkan oleh getaran gempa tersebut. Akhirnya sebagian korban terdampak hingga kini masih banyak memilih bertahan di tenda posko pengungsian.
Hal tersebut mendorong pihak Pemerintak Kabupaten Cianjur segera menyiapkan tempat untuk melakukan relokasi hunian bagi korban terdampak gempa bumi Cianjur.
Sebanyak tiga lokasi strategis telah disiapkan oleh Pemkab Cianjur untuk dijadikan tempat relokasi hunian baru masyarakat.
Salah satu lokasi tersebut yakni, daerah Sinargalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, dengan luas 2,5 hektare yang berada di area kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Kabupaten Cianjur.
Alasan Pemkab Cianjur memilih lokasi tersebut dikarenakan lokasi kawasan yang strategis dan masih berada di wilayah pusat kota Cianjur.
Selain wilayah Sinargalih, lokasi yang akan menjadi tempat relokasi tersebut yakni daerah Pacet Cipanas dan Mande. Hingga kini guna memastikan kelayakan dan keamanan tempat relokasi tersebut, BMKG dan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana masih melakukan proses evaluasi.
Nantinya lokasi tersebut akan dihuni oleh warga terdampak paling parah gempa bumi Cianjur yakni masyarakat Kecamatan Cugenang.
Bupati Cianjur menargetkan akhir Desember pembangunan relokasi hunian bagi korban terdampak sudah bisa ditempati.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kerusakan bangunan akibat gempa diperkirakan berjumlah 62.000 bangunan mengalami kerusakan dan 27.000 diantaranya mengalami kerusakan cukup berat akibat bencana gempa bumi yang berkekuatan 5,6 Magnitudo tersebut.***