Adapun luas wilayah perkebunan itu mempunya luas sebesar 62 hektar.
Perusahaan itu dimiliki oleh Willem Abraham Baud (1816-1879) atau Baron Baud. Guna untuk dapat menjaga dan tinggal disana, dibangunlah sebuah menara yang ada lonceng dipuncaknya.
Nama menari itu disebut-sebut sebagai Menara Loji yang sekarang masuk dalam wilayah kampus ITB Jatinangor.
Dulu, tahun 1916 ada sebuah jalur kereta api yang arah rutenya Rancaekek dan Tanjungsari untuk memperlanjur distribusi hasil perkebunan.
Kemudian, Jalur Rancaekek-Tanjungsari-Citali yang hendak dibangun ini memiliki panjang total 15 kilometer.
Awalnya, itu hanya mengakut hasil perkebunan, namun para militer berharap agar dibangun sampai Citali demi keperluan angkutan umum masyarakat setempat.
Tetapi, karena biaya dan peralatan yang kurang, maka pembangunan rel kereta hingga Citali ditangguhkan.
Sehingga, rel kereta api pun cuma sampai Stasiun Tanjung sari.