Network
CERDIKINDONESIA - Tragedi Kanjuruhan tentunya masih menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Tragedi di Kanjuruhan tersebut menjadi sorotan publik secara nasional pun bahkan secara internasional.
Hal tersebut juga tentunya berimbas pada keberlangsungan kegiatan persepakbolaan di Indonesia, khususnya PSSI.
Berbagai respons dari sejumlah pihak tentunya menimbulkan pro dan kontra kaitan dengan sanksi yang akan dijatuhkan oleh FIFA kepada PSSI.
Tak terkecuali mantan pengurus PSSI Kabupaten Bandung, H. Agus Yasmin menyampaikan bahwa hal tersebut jangan sampai membuat PSSI menjadi lemah.
"Jangan buat PSSI jadi lemah, persepakbolaan Indonesia yang sedang bangkit, mendapat ujian besar dengan kasus Kanjuruhan Malang," tutur Agus Yasmin.
Ia juga menambahkan bahwa dari kejadian tersebut, perlu ditindaklanjuti dan dicarikan solusi terbaik oleh stakeholder terkait.
"Dari kejadian itu banyak hal yang perlu dilakukan baik oleh organisasi penyelenggara, club dan kita masyarakat. Perlu ada solusi cepat agar masyarakat Indonesia tak rugi karena tidak ada kompetisi," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Lirik Lagu Pergilah Kasih yang Dipopulerkan Chrisye
Agus Yasmin memercayakan penuh investigasi terhadap tragedi di Kanjuruhan kepada pihak yang terlibat, dengan penuh transparansi dan keadilan.
"Kita percaya penuh kepada Tim Investigasi yang dibentuk, agar bekerja cepat dan transparan dengan memberikan rasa adil bagi masyarakat, sebab tanpa hasil yang baik, tentunya akan mencoreng persepakbolaan nasional," kata Agus Yasmin.
Selanjutnya ia juga berharap agar hal tersebut tidak menjadikan PSSI goyah, dan di sisi lain juga ia berharap PSSI agar segera memberikan keputusan tegas sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Kita juga tidak ingin organisasi PSSI yang mulai stabil ini goyah, dalam artian jangan ada upaya upaya terselubung dari musibah kemanusiaan Kanjuruhan Malang ini untuk menurunkan Ketua PSSI dari jabatan tanpa proses hukum yang benar," tuturnya.
"Tapi kita juga berharap PSSI segera memberikan putusan yang tegas terkait kelayakan stadion yang memenuhi standar untuk kompetisi besar, sehingga jangan dipaksakan tanpa selaras dengan ketentuan FIFA," tambahnya.
"Akibat dipaksakan dan tidak memenuhi persyaratan FIFA, maka tragedi kemanusiaan serupa bukan tak mungkin bisa saja terjadi di tempat yang lain, saya mendoakansemoga semua korban mendapat tempat yang mulia disisi Tuhan Yang Maha Esa aamiin," pungkasnya.
