Sejarah Patung Kuda, Karya Seni yang Ikonik dan Terletak di Jantung Ibu Kota Jakarta

- 10 Agustus 2022, 10:17 WIB
Patung Kuda Arjuna Wijaya
Patung Kuda Arjuna Wijaya /

CERDIK INDONESIA - Terletak di persimpangan yang memisahkan Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka, warga ibu kota pasti sudah tidak asing dengan keberadaan patung Arjuna Wijaya.

Patung ini memiliki panjang total 25,8 meter dengan tinggi 2,87 meter untuk figur kuda, dan 2 meter untuk figur arjuna.

Lebarnya 2,8 meter dan terletak di sisi perempatan antara Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan Budi Kemuliaan, dan Jalan MH Thamrin.

Orang-orang selama ini lebih sering menyebutnya sebagai patung kuda. Memang tak salah menyebutnya demikian, karena patung itu berbentuk rentetan delapan kuda yang menarik kereta Arjuna.

Baca Juga: Profil dan Biodata Prilly Latuconsina Lengkap dengan Karir dan Pencapaiannya: Artis dengan Segudang Prestasi

Patung Kuda menjadi karya seni yang ikonik dan terletak di sebelah utara Bundaran HI, tepatnya berada di ujung selatan Jalan Medan Merdeka Barat.

Patung Kuda Arjuna Wijaya menceritakan tentang sebuah adegan Mahabharata, yaitu Arjuna yang sedang menggenggam busur panah dan Batara Kresna sedang menjadi pengemudi kereta perang berkepala garuda yang ditarik oleh delapan ekor kuda.

Ikon Kuda  melambangkan delapan filsafat kepemimpinan.

Hampir sama seperti cerita aslinya, patung ini juga diceritakan sedang berada di situasi pertempuran melawan Adipati Karna.

Baca Juga: Ferdy Sambo Jadi Dalang Pembunuhan Brigadir J: Terancam Hukuman Mati atau Penjara Seumur Hidup!

Jumlah kuda melambangkan Asta Brata, yaitu delapan falsafah hidup dalam ajaran Hindu Jawa.

Patung Arjuna Wijaya dirancang oleh maestro pematung Indonesia bernama Nyoman Nuarta yang berasal dari Bali.

Pembuatan patung kereta kuda ini merupakan ide mantan Presiden Soeharto.

Setelah melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki, ia terinspirasi untuk membuat monumen di Jakarta.

Saat di Turki, ia melihat banyak monumen patung terletak di jalan-jalan protokol, dan memiliki menceritakan tentang kisah masa lalu.

 Soeharto akhirnya mulai menggagas pembangunan monumen patung kuda Arjuna Wijaya untuk ditempatkan di ruas jalan Protokol Jakarta.

Baca Juga: VIRAL, Tagar Usut Kembali KM50 Trending! Buntut Kasus Brigadir J dan Ferdy Sambo yang Dibawa ke Mako Brimob

Patung yang diresmikan pada 1987 saat Presiden Seoharto berkuasa ini memiliki banyak makna perjuangan.

Patung Kuda memiliki makna tentang penegakan hukum di negara ini.

Pesannya adalah, ketika menegakkan hukum kita jangan ragu-ragu dan jangan pandang bulu pada siapapun.

Patung ini sempat diperbaiki kembali pada Oktober 2014 lalu.

Pada 11 Januari 2015, patung ini kembali diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Patung ini mengalami penambahan bayangan gerak kuda.

Selain itu patung ini mengalami perbaiki instalasi air mancur.

Patung ini dikerjakan oleh Nyoman Nuarta di Bandung bersama dengan seniman lainnya.***

 

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x