Kondisi ekonomi Sri Lanka terus memburuk setelah pandemi Covid-19. Beberapa sektor pendapatan negarapun terkuras seperti bidang wisata dan dampak dari konflik Rusia dengan Ukraina.
Terlihat sekitar 70 persen keluarga di Sri Lanka telah mengurangi anggaran belanja makanan sejak awal tahun ini.
Kondisi itu membuat Sri Lanka hari ini membuat bahan bakar minyak dan pasokan obat terus menipis.
Selanjutnya, mata uang Sri Lanka jatuh drastis setelah beberapa warga ingin pindah besar-besaran.
Kejatuhan ekonomi Sri Lanka membuka warga ingin migrasi kenegera tetangga.
Tercatat banyak warga Sri Lanka ingin pindah ke beberapa negara diantaranya Inggris, Amerika Serikat, Australia, Kanada atau Uni Eropa.