Network
CERDIKINDONESIA - Kegiatan KKN kelompok 38 dari Universitas Trunojoyo Madura yang dilaksanakan di deaa Bunder ,Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan ini salah satunya yaitu mengenai budidaya jamur tiram. Jamur tiram sangat mudah ditemukan. Oleh karena itu, tak jarang masyarakat membudidayakan jamur tiram ini karena banyak peminatnya.
Baca Juga: WOW! Rumah Terbakar di Kemayoran, Gara-Gara Kembang Api, Petasan Malam Tahun Baru Membawa Bahaya, Hati-Hati
Jamur tiram putih adalah jamur yang habitat alaminya adalah kayu kayu lapuk. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan yang sejuk.
Dinamakam tiram karena bentuknya setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengahnya agak cekung.
Jamur ini dapat dikonsumsi karena rasanya yang lezat dan merupakan komoditas yang digemari masyarakat dan secara permintaan, tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.
Baca Juga: Kumpulan Kata-Kata Ucapan Selamat Tahun Baru 2022 yang Bijak dan Inspiratif: Cocok Untuk Caption Media Sosial!
Untuk budidaya jamur tiram, kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan baglog, yaitu media jamur tiram yang terdiri dari serbuk gergaji, kapur, bekatul dls yang dibungkus dengan plastik bening tahan panas dan diberi bibit jamur.
Selain budidaya jamur tiram, mahasiswa KKN disini memberikan beberapa inovasi terbaru terutama dalam hal branding produk dan pemasaran.
Baca Juga: Berapa Hari Libur Selama Tahun 2022? Kepoin Tanggal Merah di Sini Selama Tahun 2022 Mendatang, Cocok Liburan
Mulai dari pengemasan , sistem promosi dan branding product agar supaya jamur tiram dari desa Bunder ini distribusinya semakin meluas.
Tak hanya fokus pada budidaya atau produksi saja, dalam dunia marketing saat ini dibutuhkan skill dalam memasarkan produk. Salah satunya adalah branding produk, sebelum menjual produknya produsen sudah tahu branding bahkan positioning dari produk tersebut. Tak hanya fokus dalam penjualan, namun juga adanya kompetitor membuat produsen dituntut untuk kreatif.
