Tanggapi Pengunjuk Rasa yang Gunakan Senjata, Donald Trump: Mereka Tidak Salah Kok!

- 29 Juni 2022, 10:50 WIB
Donald Trump diberitahu bahwa dia tidak bisa bersama para pendukungnya di US Capitol.
Donald Trump diberitahu bahwa dia tidak bisa bersama para pendukungnya di US Capitol. /Reuters

Baca Juga: SINOPSIS Film Keluarga Cemara 2 (2022) Ara Kabur dari Rumah, Emak Abah Gagal jadi Orang Tua?

Saat dia menggambarkan adegan di Gedung Putih setelah pemilihan, Hutchinson menggambarkan seorang presiden yang marah dan cenderung meledak-ledak dengan kekerasan. Beberapa ajudan berusaha mengendalikan dorongan hatinya. Beberapa tidak.

Pada satu titik pada 6 Januari, kata Hutchinson, penasihat Gedung Putih Pat Cipollone meluncur ke lorong dan menghadapkan Meadows tentang perusuh yang melanggar Capitol. Meadows, menatap teleponnya, mengatakan kepada pengacara Gedung Putih bahwa Trump tidak ingin melakukan apa pun, katanya.

Sebelumnya, Cipollone telah khawatir dengan keras bahwa "kita akan didakwa dengan setiap kejahatan yang bisa dibayangkan" jika Trump pergi ke Capitol setelah pidatonya di rapat umum, kenang Hutchinson.

Sebelum orang banyak berangkat ke Capitol, Hutchinson mengatakan dia juga menerima telepon marah dari pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy, yang baru saja mendengar presiden mengatakan dia akan datang. "Jangan naik ke sini," kata McCarthy padanya, sebelum menutup telepon.

Hutchinson mengatakan kepada panel bahwa Trump telah diberitahu pada pagi hari bahwa beberapa pengunjuk rasa di luar Gedung Putih memiliki senjata. Tetapi dia menjawab bahwa para pengunjuk rasa “tidak di sini untuk menyakiti saya,” kata Hutchinson.

Dia mengutip Trump yang mengarahkan stafnya, dalam istilah yang tidak senonoh, untuk mengambil magnetometer pendeteksi logam yang menurutnya akan memperlambat pendukung yang berkumpul untuk pidatonya di Ellipse, di belakang Gedung Putih. Dalam klip wawancara sebelumnya dengan komite, dia mengingat presiden mengatakan kata-kata yang berbunyi: "Saya tidak peduli bahwa mereka memiliki senjata."

Sebagai orang dalam Gedung Putih, Hutchinson menceritakan kisah-kisah tentang seorang presiden yang mengamuk yang tidak dapat mengakui kekalahannya. Pada awal Desember, katanya, dia mendengar suara bising di dalam Gedung Putih sekitar waktu artikel Associated Press diterbitkan di mana Jaksa Agung William Barr mengatakan Departemen Kehakiman tidak menemukan bukti kecurangan pemilih yang dapat mengubah hasil pemilu.

Dia berkata dia m

memasuki sebuah ruangan untuk menemukan saus tomat menetes ke dinding dan porselen pecah. Presiden, ternyata, melemparkan makan siangnya ke dinding dengan jijik karena artikel itu. Trump membantahnya dalam posting media sosialnya.

Halaman:

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah