Putin Mengaku Rusia Kuat, Komandan Pasukan Rusia yang Tewas Bunuh Diri Tunjukkan Kondisi Sesungguhnya

- 29 Maret 2022, 22:40 WIB
Suku cadang tank milik Rusia banyak dicuri yang berdampak pada 90 persen alat tersebut tidak bisa digunakan saat invasi.
Suku cadang tank milik Rusia banyak dicuri yang berdampak pada 90 persen alat tersebut tidak bisa digunakan saat invasi. /PIXABAY/Rohitvarma/

CERDIK INDONESIA - Putin selalu bertindak seolah Rusia kuat dan siap perang. Namun, Komandan Pasukan Rusia yang tewas bunuh diri seolah beberkan fakta sesungguhnya.

Komandan Pasukan Rusia dilaporkan meninggal bunuh diri tidak lama setelah menyadari bahwasanya kondisi keadaan cadangan yang tersisa bagi unit yang ia pimpin sudah lemah.

Dilansir dari pernyataan pemerintah Kyiv, Komandan Pasukan Rusia tersebut bunuh diri setelah melek dengan fakta bahwa 90 persen tank cadangan tidak layak guna.

Baca Juga: LINK NONTON LIVE STREAMING Senegal vs Mesir Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Afrika, Malam Ini 30 Maret 2022

Dari laporan yang disebutkan, tank yang dimiliki unit Rusia ini kondisinya sudah tidak layak pakai, suku cadangnya habis dicuri.

Bahkan, pihak ukraina pun memberi klaim bahwasanya unit Rusia itu lemah, tank-nya tidak memiliki mesin.

Putin selama ini selalu memamerkan kekuatan Rusia, mengatakan Rusia selalu siap perang. Sepertinya, kondisi Rusia tidak sekuat klaim Presiden Vladimit Putin.

Konferensi sebelumnya mendatangkan Sergey Galkin yang akhirnya jadi narasumber hasil intaian. 

Sergey Galkin merupakan pilot perwira pengintai Rusia.

Baca Juga: Konflik di Ukraina: Putin Tegas Katakan Moskow Hanya Terima Rubel Sebagai Pembayaran Kecaman G7

Sergey Galkin mengatakan bahwasanya tentara unit Rusia seolah dijebak pemimpin negara itu untuk saling bunuh. 

Rusia sempat mencoba mengoperasikan sejumlah besar peralatan dari fasilitas penyimpanan jangka panjang Ukraina di kota yang diduduki, tetapi langkah itu terpantau gagal.

Invasi yang awalnya diperkirakan hanya akan berlangsung harian malah tidak kunjung usai dan malah semakin berlarut hingga dua bulan kemudian.

Invasi dilaporkan ikut menewaskan Jenderal Magomed Tushaev, Mayor Jenderal Oleg Mityaev, Vitaly Gerasimov, Andrei Sukhovetsky, dan Komandan Andrey Kolesnikov dari pihak Rusia.

MenHan Ukraina menjelaskan bahwasanya pasukan Unit Rusia sendiri sebenarnya dalam kondisi sulit.

Senjata mereka habis, masalahan pemulihan alat perang pun mustahil.

Baca Juga: Rusia Sebut Relasinya dengan Beijing Sangat Erat, Perusahaan China Katakan Sebaliknya

Lewat telegram milik Ukraina disebutkan bahwa peralatan elektronik yang berbahan dasar logam mulia milik Rusia kini telah dilucuti.

Tidak diketahui pasti berapa jumlah tentara Rusia yang tewas dalam invasi sejauh ini. Namun Kiev mengklaim 16.000 orang tewas dan ribuan lainnya menyerah atau terluka.

Sebelumnya, Jenderal Senior Sergei Rudskoi mengisyaratkan bahwa Rusia telah mengganti tujuannya.

Tujuan utama Rusia saat ini adalah mengendalikan wilayah Donbas timur.

Pernyataan tersebut dibuat setelah Barat melaporkan tewasnya jenderal Rusia ketujuh, Letnan Jenderal Yakov Rezanstev di Ukraina.

Informasi itu bertepatan dengan kabar kematian seorang kolonel Rusia bernama Rezanstev, yang dibunuh oleh pasukannya sendiri akibat demoralisasi pada mayoritas tentara.

Tak hanya para pemimpinnya yang tewas, ada juga Komandan Angkatan Darat Jenderal Vlaislav yang dipecat oleh Kremlin minggu lalu karena kerugian besar yang dialami Rusia.***

 

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x