PBB: Perang di Ukraina Akan Merugikan Negara-negara Miskin yang Mengimpor Gandum

- 11 Maret 2022, 21:28 WIB
Ilustrasi komoditas gandum beserta produk olahannya yang menjadi bahan makanan pokok di kawasan Timur Tengah
Ilustrasi komoditas gandum beserta produk olahannya yang menjadi bahan makanan pokok di kawasan Timur Tengah /pixabay.com/aureliofoxrj

Amerika Serikat, Argentina dan negara-negara penghasil gandum lainnya kemungkinan akan membatasi ekspor karena pemerintah berusaha memastikan pasokan domestik, katanya.

Menambah tekanan, negara-negara yang mengandalkan gandum dari Rusia dan Ukraina kemungkinan akan meningkatkan tingkat impor. Mesir, Turki, Bangladesh dan Iran membeli 60% gandum mereka dari Rusia dan Ukraina. Juga sangat bergantung pada ekspor gandum kedua negara itu adalah Lebanon, Tunisia, Yaman, Libya dan Pakistan.

“Gangguan rantai pasokan dan logistik pada produksi biji-bijian dan minyak biji-bijian Ukraina dan Rusia serta pembatasan ekspor Rusia akan memiliki dampak keamanan pangan yang signifikan,” kata Qu.

FAO memperingatkan bahwa jika konflik memicu “pengurangan tiba-tiba dan berkepanjangan” dalam ekspor makanan oleh Ukraina dan Rusia, hal itu selanjutnya dapat meningkatkan tekanan pada harga komoditas internasional “yang merugikan negara-negara yang rentan secara ekonomi.” 

Baca Juga: LIVE STREAMING RCTI Ikatan Cinta 11 Maret 2022: Panik Melihat Kondisi Askara, Andin Gagal Menjadi Ibu!

Badan PBB itu mengatakan simulasinya menunjukkan bahwa “jumlah global orang yang kekurangan gizi dapat meningkat 8 hingga 13 juta” pada 2022-2023, khususnya di Asia, Afrika sub-Sahara, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Kekurangan dalam ekspor biji-bijian dan biji bunga matahari oleh Ukraina dan Rusia mungkin hanya dapat dikompensasi sebagian oleh sumber-sumber alternatif, kata FAO.

“Mengkhawatirkan, kesenjangan pasokan global yang dihasilkan dapat mendorong harga pangan dan pakan internasional sebesar 8 hingga 22% di atas tingkat yang sudah meningkat,” kata laporan FAO.

Menurut angka FAO, harga pangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di bulan Februari. Pandemi COVID-19 telah berdampak besar pada ketahanan pangan global, kata Qu.

Selama tahun 2021, harga gandum dan barley global naik 31% dan harga minyak lobak dan bunga matahari melonjak lebih dari 60%. Harga gandum telah melonjak lebih dari 50% sejak seminggu sebelum invasi.

Halaman:

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah