Network
CERDIK INDONESIA - Oki Setiana Dewi selama ini aman dari sorotan publik, pembawaannya yang bersahaja membuat semua orang terpana. Namun, namanya kini naik dengan citra buruk yang mengikuti, karena ceramahnya yang dianggap normalisasi KDRT.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dikabarkan Melanggar Protokol Kesehatan di Acara Perayaan Imlek, CEK FAKTA di Sini
Bahkan tagar Ustadzah dan KDRT menggema di Twitter hingga masuk jajaran trending di Twitter, usai video cuplikan dakwahnya tersebar di sosial media.
"Bisa lho istrinya ngadu soal suaminya itu. 'Aku baru dipukul, ada KDRT, kekerasan dalam rumah tangga'. Kalau perempuan kadang suka enggak sesuai dengan kenyataan, suka melebih-lebihkan cerita kalau lagi marah. Tapi sang istri malah menyimpan aib sendiri, makin cinta suaminya. Jadi gak perlulah cerita-cerita yang sekiranya bisa menjelekkan pasangan sendiri," ujar Oki Setiana Dewi.
Baca Juga: TRENDING! Ceramah Oki Setiana Dewi Tuai Kontroversi, Netizen: Kekerasan Kok Dinormalisasi?
Usai ceramahnya mendapat kritikan dan kecaman dari publik hingga trending di Twitter, Oki Setiana Dewi lantas mengunggah cuplikan dakwah lainnyadi Instagram Story, mengisyaratkan tanggapan atas kecaman kepadanya.
"Ketika keburukan dibalas dengan kebaikan, buahnya pasti manis. Keburukan dibalas keburukan, nggak akan ada habisnya. Orang ghibah, fitnah kita, ngebully kita, kita balas nggak akan ada habisnya sampai 7 turunan, dendam terus. Tapi kalau keburukan dibalas dengan kebaikan, masalah akan selesai," ujar wanita 33 tahun itu.
Oki Setiana Dewi juga mengajak agar selalu memaafkan kesalahan orang lain, agar bisa hidup dengan lapang dan lebih fokus dalam menjalani setiap aktivitas.
"Banyak beristigfar, kita minta ampunan pada Allah agar Allah bisa mengampuni kita. Minta Allah agar melapangkan dada. Kalau kita memaafkan kesalahan orang lain, hidup kita lapang, kita bisa fokus," ujarnya.
Istri Ory Vitrio itu banjir kecaman publik, usai dirinya dituding menormalisasi KDRT dalam rumah tangga, dan menutupi kesalahan suami dengan dalih menjaga aib dan tidak mengumbarnya kepada orang lain, melalui dakwahnya.
