Coki Pardede Jalani Rehabilitasi Narkotika di RSKO Cibubur, Bakal Masuk Penjara Gak?

- 6 September 2021, 18:18 WIB
Coki Pardede.
Coki Pardede. /Instagram.com/cokipardede666

CERDIKINDONESIA - Komika Coki Pardede ditangkap oleh kepolisian pada Rabu, 1 September 2021.

Penangkapan itu dilakukan karena Coki Pardede mengonsumsi narkoba jenis sabu.

Alhasil, Coki Pardede menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta.

Baca Juga: LOH! Ternyata Kepemimpinan Taliban Jauh Lebih Baik Dibanding Presiden Ashraf Ghani

Ia menjalani rehabilitasi tersebut sejak Minggu, 5 September 2021.

"Datangnya itu jatuhnya hari Minggu dini hari karena kan sedang Covid-19," ungkap Sub Koordinator Hukum Organisasi dan Humas RSKO Cibubur, Bayu Koli Nugroho pada Senin, 6 September 2021.

Sebelumnya, Coki dipindahkan dari Polres Metro Tangerang Kota, Sabtu, 4 September 2021 pukul 22.00 WIB.

Bayu mengatakan, Coki harus melalui proses pemeriksaan terlebih dahulu sehingga memakan waktu lama.

"Lumayan banyak intinya seperti itu," ujarnya.

Meski begitu, Bayu belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait rehabilitasi Coki Pardede.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Kembali Panggil Yosef dan Istri Mudanya, Ada Apa?

Dikarenakan masih menunggu proses asesmen selanjutnya.

"Pada prinsipnya kami memang sudah menerima pasien atas inisial CP itu," katanya.

Terkait langkah selanjutnya, ia kembali menegaskan, RSKO Cibubur akan melakukan asesmen lebih lanjut.

Permohonan rehabilitasi Coki dikabulkan setelah mendapat rekomendasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN).

Hal tersebut dibenarkan Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo.

"Ada permohonan, kita lakukan asesmen sore (kemarin). Setelah asesmen itu kita lakukan rehab," katanya.

Baca Juga: Pemilik Sepatu Putih di TKP Pembunuhan Ibu dan Anak Subang Akhirnya Terjawab, Siapakah Dia?

Coki pun di pindahkan ke pusat rehabilitasi RSKO Cibubur untuk menjalani rehabilitasi.

"Permohonan ini kita terima sehingga rehabilitasi dilakukan di RSKO," jelasnya.

Tak hanya Coki, perempuan berinisial W, yakni pemasok sabu kepada komika tersebut pun direhabilitasi.

Imbas penangkapan Coki akibat penggunaan narkoba jenis sabu tak hanya menyingkap fakta seputar narkoba saja.

Temuan baru polisi kian bermunculan seiring pengembangan kasus Coki Pardede yang ditangkap pada Rabu, 1 September 2021.

Mulai dari cara ia menggunakan sabu dengan disuntik melalui anal.

Baca Juga: DIH! Ternyata Penangkapan Richard Lee Bukan Karena Kartika Putri, Ini Alasan Sebenarnya

Hingga fakta bahwa sang komika yang ternyata seorang gay.

"Memang dia ada kelainan," kata pihak kepolisian pada Sabtu, 4 September 2021.

"Ada kelainan dalam dirinya, dia menyampaikan saya sakit Pak," tambahnya.

Seiring mencuatnya fakta baru soal Coki Pardede, pro dan kontra justru muncul di kalangan warganet.

Mereka justru menyoal cara polisi menangani kasus Coki yang malah menyasar pribadinya dalam hal orientasi seksual.

"Rehabilitasi adalah hak Coki sebagai pengguna," cuit akun @erasm**** pada Minggu, 5 September 2021.

Baca Juga: Tersandung Kasus Pelecehan Seksual, Gofar Hilman Ternyata Sudah Mesum Sejak SMP? Cek Disini Fakta Sebenarnya

"Tapi cara polisi yang mempermalukan Coki, menyasar orientasi seksualnya adalah tindakan sewenang-wenang, melanggar HAM," tambahnya.

"Tindakan polisi seperti ini harus dimintai pertanggungjawaban," jelasnya.

Alhasil, istilah LGBT mendadak puncaki trending topic Twitter Indonesia.

Pernyataan Mahfud MD dalam sebuah video pun turut disorot dan dibagikan warganet yang kontra LGBT.

"Teruntuk bani tus*** terhormat #LGBT," cuit seorang warganet membagikan video Mahfud MD.

Video itu diambil saat Mahfud MD menjadi pembicara dalam diskusi Indonesia Lawyers Club.

Baca Juga: Keseringan Berbuat Mesum, Gofar Hilman Ternyata Pernah Mengidap Penyakit Kelamin Gonore, Berikut Faktanya

Dengan tajuk "RUU KUHP: LGBT Dipidana atau Dilegalkan?" beberapa tahun lalu.

"Katanya itu orang gay dan lesbi itu kan ciptaan Tuhan, tapi Tuhan maunya kan mereka tidak LGBT," kata Mahfud.

"Lho Tuhan juga menciptakan iblis tapi kita harus lawan iblis! kan begitu logikanya," ucapnya.

Sebab itu, logika yang memberi pembenaran kepada kelompok LGBT seperti disebutkannya tidak dapat digunakan dan tidak relevan.

"Tuhan menciptakan barang kotor, Tuhan tuh yang ciptakan," ujarnya.

"Tapi jangan makan barang kotor meskipun Tuhan yang menciptakan," tegasnya.***

 

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah