Diduga Stres PPKM Diperpanjang, Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran Mencoba Bunuh Diri

- 4 Agustus 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi bunuh diri akibat stres ditagih pinjol.
Ilustrasi bunuh diri akibat stres ditagih pinjol. /Unsplash/Joose López Franco

CerdikIndonesia - Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR), GB, diduga mencoba bunuh diri di depan Balai Kota Bandung yang merupakan kantor Wali Kota Bandung, Oded M Danial.

Petugas PMI Kota Bandung Ranting Astanaanyar Andi Yogapratama mengatakan, korban mengalami luka di leher dan perut yang diduga dari sabetan senjata tajam.

"Korban dibawa ke RSHS," tutur Andi, Rabu 4 Agustus 2021.

Baca Juga: Kementerian Agama Pastikan Bansos PIP Madrasah Rp 1,3 Triliun Sudah Cair, Ini Cara Mengeceknya

Sebelum mencoba bunuh diri, GB mengirimkan rekaman suara kepada wartawan. Ia menceritakan perjuangan AKAR agar kafe dan restoran di Kota Bandung bisa dine in selama PPKM.

Setelah dilakukan berbagai negosiasi dengan Pemkot Bandung, ternyata upaya AKAR belum berhasil. Pemkot Bandung disebut mengikuti kebijakan pusat.

Berikut kutipan lengkap rekaman berdurasi 3 menit 34 detik tersebut:

"Selamat siang wartawan beserta teman-teman AKAR semuanya, PHRI. Tidak banyak yang bisa saya sampaikan. Saya berharap, saya selaku ketua harian AKAR Jabar berharap PPKM ini bisa memberikan kelonggaran kita khususnya di Kota Bandung beserta daerah lainnya. Sehingga teman-teman insan pariwisata dan lainnya dapat membuka kembali usahanya dengan protokol yang ketat.

Pada hari ini luar biasa perjuangan tetapi informasi yang kita ketahui di Kota Bandung khususnya, bahwasanya pemerintah tetap mengikuti anjuran pemerintah pusat. Maka saya harapkan selaku wakil ketua, kita sudah mediasi, kang Yana siap pasang badan tapi sangat disesalkan bahwasanya tapi pemerintah Kota Bandung tetap ikut pemerintah pusat. Tidak berani ambil tindakan yang tepat.

Baca Juga: Wow, Ini Deretan Hadiah yang Akan Diterima Peraih Emas Olimpiade 2020 Greysia-Apriyani, Nilainya Fantastis

Saya selaku pengurus tetap memberikan terbaik untuk teman-teman, perjuangan belum berakhir. Jika perjuangan terakhir ini saya lakukan sehingga apa yang kita tuangkan dalam sehelai kertas dapat diizinkan dapat di-deal-kan oleh pemerintah sehingga kita bisa dine-in kembali. Saya mendengar keluhan teman-teman sudah nggak kuat.

Saya sudah tidak kuat. Selaku pengurus saya mohon maaf belum bisa memberikan sesuatu yang terbaik buat teman-teman. Percayalah pengorbanan ini mungkin yang terbaik yang bisa kami lakukan selaku pengurus.

Kami hanya inginkan dine in saja, yang lainnya hanya mengikuti saja. Mohon maaf sekali lagi semoga perjuangan kita dapat mendapatkan ridho dari Allah.

Untuk anak-anakku mohon maaf kalau ayah belum bisa memberikan yang terbaik. Percayalah tanpa ayah kalian bisa tumbuh jadi anak soleh dan solehah.

Untuk istriku, Bon-bon belum bisa jadi ayah yang baik. Perjuangan ini tetap akan kibarkan bendera putih dan kuning sebagai pengorbanan kita untuk semuanya, terima kasih."

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah