Network
CERDIKINDONESIA - Inggris akan berharap untuk mengakhiri kekeringan trofi turnamen besar selama 55 tahun.
Ketika mereka bertemu Italia di final Euro 2020.
Sementara Roberto Mancini mengincar pencapaian puncak dari permainannya yang luar biasa.
The Three Lions bahkan belum lolos ke final sejak memenangkan Piala Dunia 1966.
Dan mereka akan bersaing dalam memperoleh Piala Eropa pertama mereka.
Ini akan menjadi final yang ketiga bagi Italia di abad ini.
Dan ini adalah kompetisi yang belum pernah mereka menangkan dalam 53 tahun.
Penampilan Italia hingga final secara umum menarik pujian dari berbagai kalangan.
Dengan Gli Azzurri memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi 33 pertandingan.
Namun, Inggris akan sekali lagi memiliki keuntungan sebagai tuan rumah.
Inggris telah memenangkan 15 dari 17 pertandingan mereka sebelumnya di Wembley.
Sementara tujuh dari 10 negara Eropa sebelumnya yang berkompetisi di final turnamen besar sebagai tuan rumah (Piala Dunia/Euro) berakhir dengan kemenangan bagi tim tuan rumah.
Gareth Southgate telah menghargai kesempatan untuk membawa kegembiraan bagi para penggemar sejauh ini di turnamen.
"Saya tahu kita bisa membuat hidup orang lebih bahagia," kata Southgate.
"Merupakan hak istimewa yang luar biasa untuk dapat membuat perbedaan," tambahnya.
Baca Juga: PREDIKSI FINAL EURO 2020, Pundit Belanda: Gaya Permainan Inggris Pengecut, Italia adalah Favorit!
"Tetapi jika anda salah, itu bisa jatuh dan tidak ada gunanya untuk berbicara," ungkapnya.
"Namun, kami punya taktik dan pemain yang tepat untuk menjalani hari Senin dengan benar," jelasnya.
Namun demikian, Italia telah menunjukkan kualitas mereka di setiap langkah di Euro 2020.
Dan Mancini, akan menyelesaikan langkahnya untuk salah satu perubahan besar dalam sepak bola internasional.
PEMAIN KUNCI
Italia – Marco Verratti
Mungkin Jorginho bisa dibilang sebagai gelandang Italia yang mendapatkan tepuk tangan paling banyak di Euro 2020.
Namun, Verratti tidak kalah integralnya saat berada di lapangan.
Baca Juga: ITALIA VS INGGRIS EURO 2020: Berikut Sejarah Final Kejuaraan Eropa Tahun 1988 Hingga 2016
Hanya Pierre-Emile Hojbjerg (15) yang memulai lebih banyak rangkaian permainan terbuka yang berakhir dengan tembakan daripada dia (9).
Sementara Kevin De Bruyne (13) adalah satu-satunya individu dengan lebih banyak peluang tercipta dibanding Verratti (12).
Dia tidak hanya penting untuk aliran penguasaan bola Italia, tetapi dia juga memiliki peran penting sebagai pencipta.
Jika Inggris menemukan cara untuk membuatnya diam, maka harapan Harry Kane cs untuk meraih gelar akan meningkat.
Inggris – Harry Kane
Spanyol memberi Inggris tips tentang bagaimana meniadakan beberapa kekuatan Italia.
Salah satu aspeknya adalah Dani Olmo ditempatkan sebagai false nine.
Baca Juga: Dibalik Kesuksesan Inggris Mencapai Final Euro 2020, Terdapat Fans Arsenal yang Tidak Senang
Dengan La Roja berusaha untuk tidak langsung melibatkan bek tengah Italia sambil juga menciptakan kelebihan di lini tengah.
Jika ada striker di dunia sepakbola yang dilengkapi untuk menjalankan peran serupa, itu adalah Kane.
Bintang Tottenham ini secara luar biasa mendapatkan 12 assist open-play dari 3,6 xA (expected assist) di Liga Premier 2020/21.
Memang, penampilannya menunjukkan bahwa dia mendapat keuntungan dari sedikit keberuntungan atau penyelesaian akhir yang bagus.
Tetapi, itu juga membuktikan betapa efektifnya dia.
Baca Juga: 5 Pemain Tidak Terkenal yang Menjadi Bintang di Euro 2020, Ada Pencetak Gol ke Gawang Inggris!
FAKTA STATISTIK
1. Di antara mereka, Inggris (2.2) dan Italia (2.3) menghadapi lebih sedikit tembakan tepat sasaran per pertandingan daripada tim mana pun di Euro 2020.
Inggris juga memiliki perkiraan kebobolan ke gawang terendah dalam kompetisi sejauh ini (3.2).
2. Italia melakukan 12 tembakan dan mencetak tiga gol sebagai hasil dari turnover yang tinggi di Euro 2020.
Lebih banyak dari tim mana pun.
3. Kemenangan 2-1 Inggris atas Denmark di semifinal adalah kemenangan kedelapan mereka dalam pertandingan turnamen besar di bawah Southgate.
Membuatnya sejajar dengan Alf Ramsey untuk kemenangan terbanyak oleh seorang manajer Inggris di dua kompetisi.
Baca Juga: 20 Pemain Terbaik di Euro 2020 Berdasarkan Statistik UEFA, Tidak Ada Orang Prancis!
4. Ini adalah final turnamen besar ketiga yang diadakan di Stadion Wembley.
Dua sebelumnya sama-sama dimenangkan dalam perpanjangan waktu.
Dengan Inggris mengalahkan Jerman di Piala Dunia 1966.
Dan Die Mannschaft kemudian mengalahkan Republik Ceko di Euro 1996.
5. Inggris adalah negara ke-13 yang tampil di final Kejuaraan Eropa.
Hanya tiga dari 12 negara sebelumnya yang kalah di final pertama mereka dalam Euro.
Yugoslavia (1960), Belgia (1980), dan Portugal (2004).***
