Sistem Pertahanan Tercanggih di Dunia yang Dimiliki Israel 'Iron Dome' Ternyata Difasilitasi Joe Biden

- 21 Mei 2021, 16:00 WIB
Garis cahaya terlihat dari Ashkelon ketika sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, 15 Mei 2021
Garis cahaya terlihat dari Ashkelon ketika sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, 15 Mei 2021 /Amir Cohen/REUTERS/

 

CerdikIndonesia - Selama konflik Israel-Palestina, Israel andalkan Iron Dome sebagai penghalau super canggih dari serbuan roket yang di luncurkan Hamas dari Gaza dan tempat lainnya. 

Tak ketinggalan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden turut memfasilitasi amunisi pertahanan udara andalan Israel tersebut.

Dilansir dari Reuters, Iron Dome tersebut membantu Israel mencegat lebih dari 4.300 serangan roket yang ditembakkan dari Gaza selama pertempuran 11 hari terakhir.

Baca Juga: Kabar Terbaru Palestina Hari Ini: Ngeri! Israel dan Hamas Umumkan Gencatan Senjata

"Perdana Menteri Israel, memberikan apresiasi atas sistem Kubah Besi, yang dikembangkan negara kami dan yang telah menyelamatkan nyawa warga Israel yang tak terhitung jumlahnya, baik orang Arab maupun Yahudi. Saya meyakinkannya tentang dukungan penuh untuk melengkapi sistem Kubah Besi Israel untuk memastikan pertahanan dan keamanannya di masa depan," kata Biden pada Kamis, 20 Mei 2021 dilansir dari kantor berita ANI.

Iron Dome berfungsi untuk mengintervensi roket dan artileri dari jarak dekat. Saat ini, diakui juga bahwa alat tersebut mempunyai sistem pertahanan tercanggih di dunia. 

Serangan hujan roket Hamas yang ditembakan terus menerus  ke Israel  ini sempat menembus sistem persenjataan tersebut.

Baca Juga: Aneh! AS Sumbang Kemanusiaan Pada Palestina dan Jual Senjata Pada Israel, AS Ingin Israel-Palestina Tak Damai?

Korban jiwa berjatuhan dan sejumlah bangunan di israel hancur akibat tembusnya sistem pertahanan Iron Dome. 

Biden menyatakan janjinya setelah kabinet Israel menyetujui usulan gencatan senjata tanpa syarat dari Mesir.

Kelompok Hamas dan Jihad Islam turut menyetujui melakukan gencatan senjata dengan Israel.

Gencatan Senjata mulai berlaku pada Jumat, 21 Mei 2021 pukul 02.00 waktu setempat. Gencatan senjata tersebut diajukan oleh Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Ajak 70 Lebih Duta Besar Asing Untuk Dukung Lenyapkan Hamas

Selain itu, Biden juga berjanji akan memberikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi secara cepat kepada warga Palestina di Gaza setelah konflik antara Hamas dan Israel.

"Kami tetap berkomitmen bekerja dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat dan dukungan internasional bagi rakyat Gaza dan upaya rekonstruksi Gaza," jelasnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendukung penuh usulan gencatan senjata ini dan berharap semua pihak dapat mematuhinya. 

Baca Juga: Perancis dan AS Bersitegang, Buntut Konflik Israel-Palestina, Perancis Beralibi AS Dibalik Konflik Tersebut

"Saya menyambut gencatan senjata antara Gaza dan Israel setelah 11 hari permusuhan mematikan," kata Guterres.

Sejalan dengan hal tersebut, Juru Bicara Brigade Al-Qassam sayap pasukan Hamas, Abu Ubaidah mengancam jika gencatan senjata dilanggar maka pihaknya akan menembakkan roket ke seluruh Israel.

Peperangan antara Israel dan Palestina yang berlangsung sejak 10 Mei 2021 ini telah menewaskan 297 warga palestina, 65 diantaranya adalah anak-anak. 

Baca Juga: Joe Biden Berkhianat! Presiden Turki Erdogan: Amerika Serikat Jual Senjata ke Israel

Sementara, 1.900 orang mengalami luka-luka akibat serangan udara.

Israel mengaku telah menewaskan sedikitnya 160 militan di Gaza.

Sedangkan jumlah korban tewas di Israel sebanyak 12 orang. Ratusan lainnya luka-luka akibat serangan roket Hamas.***

 

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x