"Di Hlaing Thar Yar, Yangon, banyak orang yang terbunuh dan terluka oleh sejumlah besar pasukan junta dan menjadi seperti medan pertempuran," kata pihak AAPP dalam pernyataannya seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Sementara itu, militer melakukan tindakan brutal dengan peluru karet, gas air mata, dan granat suara terhadap demonstran di Kota Insein dan Sanchaung di wilayah Yangon, Myitkyina di Negara Bagian Kachin dan Taunggyi di Negara Bagian Shan.
Dalam keterangannya, AAPP juga menyebut pasukan junta militer juga membakar pabrik dan kantor departemen di beberapa kota termasuk Hlaing Thar Yar di Yangon.
"Pelaku melakukan pembakaran itu sehingga seolah-olah yang membakar adalah publik. Padahal kebakaran tersebut berhasil dipadamkan oleh masyarakat," ujar AAPP.
Baca Juga: Ridwan Kamil Buka Bandung Barat Triathlon
Dalam pidato video di media sosial pada Sabtu malam, Mann Win Khaing Than, seorang anggota senior partai Penasihat Negara Aung San Suu Kyi yang digulingkan, meminta warga Myanmar untuk melanjutkan perlawanan mereka terhadap junta militer.
Dalam persembunyiannya bersama dengan legislator lainnya sejak kudeta, dirinya pada pekan lalu ditunjuk sebagai wakil presiden oleh Komite Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH) yang dibentuk oleh anggota parlemen dari Liga Nasional Suu Kyi untuk Demokrasi (NLD).
Baca Juga: Sinopsis, Link Streaming dan Jadwal Tayang Series Indonesia Kisah Untuk Geri
"Ini adalah saat tergelap bangsa dan saat fajar sudah dekat," tuturnya seraya memberi tahu para pendukung bahwa pemerintah sipil akan mencari cara untuk membuat undang-undang yang diperlukan sehingga orang memiliki hak untuk membela diri dari militer.***