CerdikIndonesia – Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada situs https://elhkpn.kpk.go.id, keenam menteri yang ditunjuk Jokowi pada hari ini pernah melaporkan kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: Jokowi Tunjuk Risma jadi Mensos, Pengamat Nilai Keputusan Tepat
Adapun enam orang tersebut ialah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang didaulat menjadi Menteri Sosial, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan.
Baca Juga: Risma Jadi Menteri Sosial, Simak Sepak Terjangnya yang Pernah Jadi Wali Kota Terbaik Dunia
Kemudian ada Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, dan Duta Besar Indonesia untuk AS M. Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.
Berikut jumlah harta kekayaan enam menteri baru tersebut berdasarkan data LHKPN:
Baca Juga: Profil Risma Menteri Sosial Baru yang Gantikan Juliari Batubara
1. Tri Rismaharini
Risma terakhir melaporkan kekayaannya ke KPK pada tanggal 27 Maret 2019. Laporan tersebut dibuat untuk memberitahukan jumlah kekayaan di tahun sebelumnya yakni Rp7,1 miliar.
Adapun harta tersebut terdiri atas tanah dan bangunan senilai Rp6,4 miliar, alat transportasi dan mesin (dua unit mobil) Rp985 juta, harta bergerak lainnya Rp85 juta serta kas dan setara kas Rp580 juta. Ia juga tercatat memiliki utang senilai Rp952 juta.
Baca Juga: Ketua GP Ansor Gus Yaqut jadi Menteri Agama Lengserkan Fachrul Razi
2. Sandiaga Salahuddin Uno
Sandiaga Salahuddin Uno yang dikenal sebagai sosok pengusaha sukses ini, juga pernah menjabat wakil gubernur DKI Jakarta.
14 Agustus 2018 merupakan kali terakhir ia melaporkan kekayaannya, saat itu berkenaan dengan dirinya sebagai calon penyelenggara negara atau Calon Wakil Presiden RI senilai Rp5,09 triliun.
Sandiaga memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai Rp191 miliar, alat transportasi dan mesin (dua unit mobil) Rp325 juta, harta bergerak lainnya Rp3,2 miliar, surat berharga Rp4,7 triliun, kas dan setara kas Rp495 miliar, dan harta lainnya Rp41 miliar. Ia juga tercatat memiliki utang Rp340 miliar.