CerdikIndonesia – Berdasarkan laporan oleh Kementerian Kesehatan, temuan kasus baru HIV pada masa pandemi COVID-19 menurun dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 52 ribu kasus.
"Tahun lalu kita menemukan kasus sebanyak 52 ribu, tahun ini menurun cukup jauh jadi 32 ribu," kata Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes.
Baca Juga: Diperiksa Hari ini, Polisi Imbau Rizieq Datang Baik-Baik tanpa Simpatisan
Nadia menyampaikan penuturannya dalam konferensi pers tentang Peringatan Hari AIDS Sedunia secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin, 30 November 2020.
Penurunan temuan kasus baru HIV ini karena menurunnya angka kunjungan ke fasilitas kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Baca Juga: Alumni 212 Sebut Jutaan Massa akan Dampingi Rizieq, Polisi: Negara Tak Boleh Kalah dengan Premanisme
Penemuan kasus HIV di masyarakat ini penting agar orang yang mengidap penyakit menular tersebut segera diberi penanganan.
Penanganan yang cepat dilakukan supaya pasien HIV tidak bertambah buruk menjadi AIDS dan kondisi kesehatannya menjadi semakin menurun.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Lakukan ‘Pendekatan’ ke Serikat Buruh Sampai Gubernur DKI Jakarta
Kemenkes memiliki program untuk temuan status HIV dan pengidap HIV mencapai 90 persen untuk mendapatkan terapi pengobatan ARV.
Diharapkan 90 persen virus yang ada di masyarakat tersupresi dan tidak bisa menular kepada orang lain.
Baca Juga: Polri Sebut Kelompok Militan Jamaah Islamiyah Masih Punya Kekuatan Militer
Selain penurunan temuan kasus HIV, penurunan juga terjadi pada pemeriksaan dini HIV dan penyakit lainnya bagi ibu hamil di tahun 2020.
Program pencegahan penyakit menular dari ibu ke anak seperti HIV, sifilis dan hepatitis yang ditargetkan 2,5 juta tes dalam setahun, pada di masa pandemi 2020 ini baru memeriksa 1,7 juta ibu hamil.
Baca Juga: Polri: Kelompok Militan Jamaah Islamiyah Anggap Upik Lawanga Penerus Dr. Azahari
Dari pemeriksaan tersebut, Nadia menyebutkan kurang lebih 0,3 persennya positif HIV.
"Yang kita ketahui sebagaimana ibu hamil yang kita lakukan tes adalah bukan dari populasi kunci," katanya.
Baca Juga: Gunung Api Ili Lewotolok Erupsi, Zona Bahaya Hingga 4 Km
Kemenkes pada tahun 2012 mengestimasi terdapat 630 ribu penduduk Indonesia yang mengidap HIV. Namun, berdasarkan pemodelan terbaru yang dilakukan pada tahun 2018 angka estimasi tersebut turun menjadi 543 orang yang mengidap HIV.
Baca Juga: Kapolda Jabar: Tindakan RS UMMI Pidana Murni
Indonesia menargetkan pemusnahan total (eradikasi) penyakit HIV di Tanah Air pada tahun 2030 dengan tiga indikator, yaitu tidak adanya infeksi HIV baru, tidak adanya kematian yang disebabkan akibat HIV, dan tidak ada lagi diskriminasi bagi pengidap HIV.***