Penghianat! Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Sebut Jangan Ikuti Pemimpin yang Jual TNI

- 24 November 2020, 15:18 WIB
Mantan Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo akan mendapatkan anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi): penganugerahan Bintang Mahaputra oleh presiden pada Gatot Nurmantyo dinilai ganjil dan tidak tepat waktu oleh DPR. /ANTARA/
Mantan Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo akan mendapatkan anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi): penganugerahan Bintang Mahaputra oleh presiden pada Gatot Nurmantyo dinilai ganjil dan tidak tepat waktu oleh DPR. /ANTARA/ /

Dalam video yang berdurasi 18 menit 45 detik, Gatot mengingatkan para prajurit TNI harus netral, termasuk Polri.

Ia menjelaskan bahwa apabila ada pimpinan-pimpinan TNI di wilayah yang mengajak tidak netral, membantu salah satu, maka disebut pengkhianat dan pelacur politik yang menjual institusi untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga: Prabowo Subianto Dihubungi Menteri Pertahanan Jepang, Bahas Keamanan Laut Cina Selatan
“Pemimpin-pemimpin seperti ini suatu saat rela mengorbankan nyawa anak buah untuk kepentingan pribadi. Saya ingatkan ini,” kata Gatot dikutip dari Youtube pada Selasa, 24 November 2020.

Ia mengklaim sebagai orang paling tertua dari aparat TNI, mengingatkan TNI harus netral.

"Kalau ada pimpinan-pimpinan TNI diwilayah ini, yang mengajak tidak netral membantu salah satu. Maka itu adalah penghianat" ujar Gatot, dalam video aswaja yang bertema "Tamparan keras Jenderal Gatot Nurmantyo Kepada Pangdam Jaya yang Ingin Bubarkan FPI.

Baca Juga: Prabowo dapat Telepon dari Menhan AS, Bahas Kerja Sama Pemulangan Jenazah Tentara Perang Dunia II

Sebelumnya, Pangdam Jaya mengatakan setiap orang yang tinggal dan hidup di negara Republik Indonesia harus mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang ada.

Termasuk kelompok ormas Islam sekalipun, lanjutnya, harus tetap mematuhi ketentuan hukum yang berlaku di republik ini.

"Siapa pun di republik ini, ini negara hukum, maka semua harus taat kepada hukum. Pasang baliho ada aturannya, ada bayar pajaknya. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan paling benar, tidak ada itu. Jangan coba-coba. Kalau perlu FPI Bubarkan saja,” kata Pangdam akhir pekan lalu.***

Halaman:

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah