Menggema Tagar #SavePapua dan #SaveHutanPapua, Netizen: K-Popers Saatnya Tunjukkan Diri!

13 November 2020, 15:42 WIB

 

CerdikIndonesia - Kehebohan di Twitter kali ini muncul karena adanya informasi mengenai raibnya ribuan hektare Papua yang diduga dibakar. 

 

Dalang dari pembakaran tersebut diduga adalah perusahaan Korea Selatan. 

Baca Juga: Nikita Mirzani Diduga Hina Habib Rizieq, Wasekjen MUI Minta FPI Jangan Lakukan Kekerasan

Netizen pun bereaksi dan menggaungkan tagar #SavePapua dan #SaveHutanPapua. 

 

Warganet juga ikut berkomentar.

 

"for K-Pop stan, let's show how powerful you are #savepapua,"

 

Jika diterjemahkan: 

untuk para penggemar K-Pop, mari tunjukkan betapa kuatnya Anda #savepapua

 

Dari informasi yang beredar, hutan Papua yang dibakar dan disulap jadi areal perkebunan kelapa sawit mencapi 57.000 hektar, nyaris seperti luas Ibu Kota Korsel, Seoul. 

 

Laporan tersebut pertama kali ditayangkan lewat video oleh BBC Indonesia. 

Baca Juga: Pemilihan Diulang, Siswa di SMAN 6 Kota Depok Gagal Jadi Ketua Osis Diduga Karena Non Muslim

BBC Indonesia merilis laporan investigasi mereka soal keterlibatan perusahaan Korindo yang memilih cara membakar untuk membuka areal lahan. Hutan yang semula luas menjadi tanah-tanah kosong. 

 

Lalu disulap menjadi perkebunan kelapa sawit. Di video disebutkan bahwa hutan yang lenyap itu masuk kawasan Boven Digoel dan Merauke. 

 

 

Kesimpulan tersebut ditarik dari hasil penelitian yang dirancang oleh Forensic Architecture yang berbasis di Goldsmith University, Inggris, dengan Greenpeace.

 

Dari penelitian tersebut diketahui, hutan Papua mulai dibakar dari rentang tahun 2011-2016.

Baca Juga: Jumat Tanggal 13 Dianggap Bawa Kemalangan oleh Kaum Barat, Ini Sejarahnya Friday The 13th

Pihak periset menggunakan analisis spasial dan arsitektural serta teknik pemodelan dan penelitian canggih untuk mengungkap kebakaran hutan yang disengaja. Tak hanya itu, mereka juga memanfaatkan citra satelit dan data titik api dari satelit NASA.

 

Lalu data keduanya disandingkan untuk dibandingkan untuk area dan periode yang sama. 

 

 Baca Juga: Nikita Mirzani Diduga Hina Habib Rizieq, Wasekjen MUI Minta FPI Jangan Lakukan Kekerasan

 

"Kami menemukan bahwa pola, arah, dan kecepatan pergerakan api sangat cocok dengan pola, kecepatan, arah pembukaan lahan. Ini menunjukkan bahwa kebakaran dilakukan dengan sengaja," ujar peneliti senior Forensic Architecture, Samaneh Moafi, seperti yang tayang di video BBC Indonesia.

Baca Juga: Hutan Papua Diduga Dibakar 57.000 Hektar Untuk Jadi Kebun Sawit, Seluas Kota Seoul Korea Selatan

"Jika kebakaran terjadi dari luar sisi konsesi atau karena kondisi cuaca, maka api akan bergerak dengan arah yang berbeda. Mereka akan tersebar," kata Moafi.

 

Editor: Shela Kusumaningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler