CerdikIndonesia- Kemenangan JoeBiden dalam Pilpres 2020, dirayakan oleh ribuan orang dari seluruh penjuru AS.
Sekalipun demikian, pendukung kandidat dari Partai Republik Donald Trump bersikeras hal ini belum berakhir.
Baca Juga: Viral Video Syur Mirip Jessica Iskandar, Jessica Iskandar Belum Berikan Klarifikasi
Dikabarkan, Biden menang dari Trump dengan hasil 290-214 pada Pilpres 2020 di Minggu pagi 8 November 2020.
Dilansir dari laman Pikiran Rakyat, Trump tegaskan Pilpres jauh dari kata berakhir.
Baca Juga: Heboh Video Syur Mirip Jessica Iskandar, Hestek Jedar Trending di Twitter
Sebelumnya Trump meragukan proses pemilihan presiden AS, ia menuduh Partai Demokrat melakukan penipuan.
Tuduhan tersebut kemudian dibantah oleh para ahli dan panitia Pemilu di beberapa negara bagian.
Mereka menyebut tuduhan Trump tak berdasar.
Baca Juga: Heboh Video Syur Mirip Jessica Iskandar, Richard Kyle Sang Mantan Pacar Masih Diam Belum Klarifikasi
"Fakta sederhananya adalah, pemilihan ini masih jauh dari selesai," kata Trump.
Menurut Trump, Biden belum resmi diumumkan di setiap negara bagian mana pun.
"Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi di daerah yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang," klaim Trump.
Baca Juga: Viral Video Syur Mirip Jessica Iskandar, Erick Iskandar Sang Kakak Belum Berikan Komentar
Trump berjanji timnya akan mulai menyelidiki lebih lanjut Pilpres 2020 ini, pada Senin, 9 November 2020 mendatang.
"Menuntut kasus kami di pengadilan untuk memastikan undang-undang pemilu ditegakkan sepenuhnya," ungkapnya.
Baca Juga: Joe Biden Menangi Pilpres AS, Jimly Asshiddiqie: Kualitas Pemimpinan Tentukan Sikap Warga Memilih
Pendukung Trump kemudian melakukan aksi demonstrasi di negara bagian Wisconsin.
Mereka bermaksud untuk menuntut penghitungan suara agar diulang.
Trump terlihat belum bisa menerima kekalahannya.
Baca Juga: Video Syur Mirp Jessica Iskandar Viral di Media Sosial !
"Para pengawas tidak diizinkan ke ruang penghitungan. Saya memenangkan Pemilu, mendapatkan 71.000.000 suara resmi," tulis Trump di akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump.
Donald Trump mengatakan tidak diizinkannya pengamat masuk ke ruang pemungutan suara belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Beredar Video Syur Mirip Jessica Iskandar, Belum Ada Klarifikasi dari Pihak Terkait
"Hal-hal buruk terjadi yang pengamat kami tidak diperbolehkan untuk melihat. Tidak pernah terjadi sebelumnya. Jutaan surat suara melalui pos dikirim ke orang yang tidak pernah memintanya," sambungnya.
Dirinya mengklaim mendapatkan 71 juta suara resmi.
"71.000.000 suara resmi. Terbanyak untuk Presiden yang menjabat," cuitnya.
***