Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Puaskah Masyarakat Indonesia?

6 November 2020, 12:47 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. /Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay./

 

CERDIK INDONESIA- Satu tahun pemerintahan Jokowi dan wakilnya Ma'ruf Amin Lembaga Survei Indo Barometer melakukan survei.

Pada tanggal 10-17 Oktober 2020 dilakukan survei terhadap 1.200 responden

Metode yang digunakan dalam survei tersebut yaitu multistage random sampling dengan margin of error sebesar sekira 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Indonesia Jatuh Ke Jurang Resesi Harusnya Jokowi Pecat Mentri

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyebut bahwa hasil survei menunjukkan sekira 64,6 persen masyarakat puas dengan kinerja Joko Widodo dalam satu tahun pemerintahan periode 2019-2024. 

Sementara itu masyarakat yang tidak puas, dikatakan dia, berdasarkan hasil survei menunjukan sekira 33,1 persen.

“Sebesar 64,6 persen publik puas dengan kerja Presiden joko Widodo. Yang tidak puas 33,1 persen, tidak tahu atau tidak jawab 2,3 persen,” kata Qodari dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Dia mengatakan bahwa hasil survei terhadap kepuasan publik tersebut lebih baik dari periode pertama Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Tak Selesai Ekonomi Banten Terjun Negatif

Sebelumnya, kata dia, pada September 2015, kepuasaan terhadap kinerja Joko Widodo hanya 46,0 persen sedangkan yang tidak puas 51,1 persen.

Kemudian, Qodari merinci alasan kepuasan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo dalam satu tahun periode ini.

Berdasarkan survei, kata dia, kepuasan masyarakat kepada Presiden, karena Joko Widodo mempunyai kerja nyata sebanyak 27,1 persen.

Kemudian, Joko Widodo dianggap orang yang merakyat sebanyak 20,1 persen, dan banyaknya pembangunan infrastruktur sebanyak 19 persen.

Sementara, alasan ketidakpuasan publik terhadap Joko Widodo di antaranya, 16,4 persen karena menilai pemerintahan Joko Widodo menguntungkan pihak-pihak tertentu. Sekira 13,4 persen juga tidak puas karena merasa banyak tenaga kerja asing.

Baca Juga: Raisa dan Afgan Reuni Lewat TikTok Live, Hari Ini !

Selain itu, 13,1 persen karena perekonomian Indonesia yang menurun, 11,6 persen karena lapangan pekerjaan terbatas, dan 7,6 persen karena menilai kesejahteraan masyarakat menurun.

Pada Survei tersebut, Indo Barometer menemukan ketidakpuasan publik terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin lebih tinggi daripada Presiden Joko Widodo.

Qodari mengatakan bahwa sebanyak 47,4 persen publik tidak puas dengan kerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

“Sebanyak 40,8 persen publik puas dengan kerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Yang tidak puas 47,4 persen, tidak tahu atau tidak jawab 11,8 persen,” ujarnya.

Responden yang tidak puas memilikI alasan bahwa hasil kerja nyata Wapres Ma'ruf Amin belum terlihat (65 persen), Ma'ruf Amin dianggap tidak tegas (9,5 persen), dan Kebijakan Ma'ruf Amin terbatas (5,3 persen).

Baca Juga: Sekolah Boleh Tatap Muka Ini Kriterianya

Sementara, kepuasaan terhadap Wapres Ma'ruf Amin dilandaskan pada beberapa alasan, di antaranya berperan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama (36,5 persen), mempunyai hasil kerja nyata (16,1) persen, serta orang baik dan sederhana (12 persen).***

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler