Kemudahan Izin dan Insentif, Begini Jabar Cari Investor

30 September 2020, 21:12 WIB
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara Nengsih dalam acara Road to Indonesia Investment Day di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa (29/9/20 /Foto: Humas Jabar/

CerdikIndonesia - Noneng Komara mengatakan, Pemda Provinsi Jabar sudah menerapkan teknologi untuk memangkas waktu dan mempermudah proses perizinan. Pemohon izin, kata ia, dapat mengajukan permohonan secara daring.

 

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Jabar Tetap Jadi Suaka Menarik Bagi Investor

 

"Para investor tidak harus datang ke kami. Cukup dari kantornya dengan serta-merta dapat memperoleh izin. Tentu saja apabila semua persyaratan dapat dipenuhi," ucapnya.

 

Selain kemudahan izin yang diberikan Pemda Provinsi Jabar, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberikan sejumlah intensif bagi para PMA untuk berinvestasi di Indonesia.

 

Baca Juga: Komnas HAM: Penanganan Pandemi Covid19 Juga Harus Menyasar Musisi

 

"BKPM sudah memberikan beberapa insentif kepada para investor. Di antaranya adalah pajak, kemudahan ekspor-impor, serta program kemudahan untuk industri," kata Noneng Komara.

 

Ketua Tim Percepatan dan Inisiasi Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) PT Migas Hulu Jabar (MUJ) Mungki Rahadian mengatakan, regulasi dan dukungan pemerintah kerap ditanyakan investor yang akan menanamkan modal di Jabar.

 

Mungki sendiri menjadi perwakilan proyek Greater Cirebon Solid Waste Treatment Plant dalam Road To Investment Indonesia.

 

Baca Juga: Jokowi Serahkan Bantuan Modal Kerja Sebesar Rp2,4 Juta Ke Pelaku Usah Mikro dan Kecil

 

"Investor tidak mungkin bisa masuk ke Indonesia dengan regulasi yang membuat mereka sulit untuk bisa masuk. Maka, itu semua harus kita kelola," kata Mungki.

 

Selain regulasi dan dukungan pemerintah, kata Mungki, kesiapan proyek yang ditawarkan pun menjadi indikator penting dalam menarik minat investor, khususnya investor dari luar negeri.

 

"Jaminan offtaker, siapa yang akan menerima hasil produksi, siapa konsumennya? Ada berapa konsumennya? Berapa harganya ? Dan berapa yang mereka bisa tampung? Dan berapa lama? Dibuat kontrak yang panjang tidak? Itu pertanyaan-pertanyaan kritis yang selalu ditanyakan investor," ucapnya.

 

Dalam Road To Investment Indonesia, sejumlah investor tertarik untuk menanamkan modal di proyek Greater Cirebon Solid Waste Treatment Plant. ***

Editor: Safutra Rantona

Terkini

Terpopuler