CERDIK INDONESIA - Negara Brunei Darussalam dikenal sebagai negara kaya raya yang kehidupan warganya disebut-sebut sejahtera.
Betapa tidak negara ini begitu masif dengan sektor pertambangannya yang menjadi sumber utama pendapatan negara Brunei Darussalam.
Belum lagi Brunei Darussalam memiliki pemimpin yakni Sultan Hassanal Bolkiah yang punya kekayaan melimpah.
Kekayaan sultan Brunei Darussalam ini digadang-gadang melewati kekayaan raja Arab yakni raja Salman.
Baca Juga: Benarkah Bulan September 2023 Ada Tanggal Merah Hari Libur Nasional? Silahkan Cek Disini
Di negara ini pun banyak sekali bangunan-bangunan megah yang menakjubkan.
Namun keunikan yang perlu anda tahu adalah meski memiliki istana dan fasilitas transportasi super megah, Brunei rupanya tak memiliki gedung pencakar langit alias gedung-gedung tinggi menjulang.
Sebagian dari anda mungkin bertanya-tanya mengapa Brunei Darussalam tak memiliki gedung tinggi yang menjulang.
Bagaimana bisa negara dengan sebutan terkaya ini tak punya gedung-gedung tinggi.
Ada dua hal yang disebut-sebut menjadi alasan itu.
Yang pertama karena Brunei Darussalam memiliki larangan tak boleh membangun gedung yang ketinggiannya mengalahkan ketinggian menara masjid-masjid di sana, terutama masjid Sultan Omar Ali Saifuddin.
Diketahui gedung tertinggi di Brunei Darussalam, memiliki tinggi sekitar 120 meter atau gedung dengan 21 lantai.
Gedung tertinggi tersebut merupakan gedung kementerian keuangan.
Alasan kedua adalah Brunei Darussalam tak berpenduduk banyak.
Yang membuat negara itu belum membutuhkan gedung-gedung pencakar langit yang memiliki kapasitas banyak.
Gedung-gedung yang tersedia saat ini masih bisa menampung masyarakat di Brunei.
Memiliki pendapatan per kapita rata-rata Rp 455 juta pertahun, membuat penduduknya hidup sejahtera.
Baca Juga: Diduga Terlibat Bisnis Narkoba, Selebgram Cantik Adelia Putri Ditangkap Polda Lampung
Hidup di negara ini, rasanya semua sendi kehidupan terjamin oleh kerajaan.
Sehingga membuat penduduk Brunei memiliki mata pencaharian di bidang layanan jasa ekspor impor dan perindustrian yang bergerak di bidang pertambangan.
Melansir dari Sekretariat Nasional Asean-Indonesia, penjualan minyak bumi Brunei Darussalam menyumbang sekitar 92 persen total pendapatan nasional.
Pada daerah-daerah penghasil minyak produksinya mencapai kurang lebih 200 ribu barel per hari.
Brunei Darussalam adalah negara pengekspor LNG terbesar keempat di Asia Pasifik.
Sebagian besar minyak bumi Brunei Darussalam dihasilkan di dekat Seria, lepas pantai Kuala Belait, Ampar dan Jerudong.***