Kurangi Sampah, DLHK Kota Bandung Yakin Bisa Optimal Selama PPKM

31 Agustus 2021, 16:22 WIB
Petugas Damkar dan Penyelamatan Satpoldam Subang sedang berusaha memedamkan api tumpukan sampah di bekas TPA Panembong. /Dally Kardilan/Galamedia/

CERDIKINDONESIA-  Pengelolaan sampah di Kota Bandung tidak lagi menggunakan T2T (TPS ke TPA) melainkan H2H (hulu ke hilir), dimana semua sampah di Kota Bandung harus dioptimalkan sebelum akhirnya sampai ke pengolahan akhir.

"Dengan adanya PPKM ini cukup membantu untuk kemudian bisa mengakomodir segala jenis sampah dengan mudah dan cepat" Ujar Kepala zona Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Pak Ana Suhana.

Ia juga mengatakan "minimnya sampah anorganik yang dihasilkan sehingga tidak menghambat proses pengumpulan"

Baca Juga: PPKM Ternyata Sangat Bermpak Pada Pedagang Kecil, Cek Kisah Pilu Salah Satu Pedagang Kecil

Ia merasa jika dibandingkan dengan sampah sebelum PPKM sampai berkisaran 100 sampai 120 TON banyaknya, dimana masih banyaknya pengunjung ditiap destinasi Kota.

“Dengan adanya PPKM ini cukup membantu karena sedikit berkurang volume sampah dan hanya berkisaran 40-50 T0N sampah yang dihasilkan dan kami tidak kesulitan untuk mengumpulkan sampah-sampah tersebut" tambahnya.

Baca Juga: BOCORAN Sinopsis Ikatan Cinta 1 September 2021: GAWAT! Nino Mulai Jatuh Cinta dengan Katrin

"Bagaimana lingkungan kita harus bersih, tertata dengan rapih. Itulah sesungguhnya wajah sebuah kota. Begitu banyak tugas yang harus kita selesaikan di DLHK. Tentu ini harus disambut kolaborasi juga oleh dinas terkait lainnya" ujarnya.

Ia berharap dengan Adanya DLHK ini bisa mendorong agar setiap masyarakat sadar akan sampah.

Kami akan terus mengedukasi kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan perannya hingga menuju kepada urban farming.

Baca Juga: MENGEJUTKAN! Barcelona Incar Joao Felix dari Atletico Madrid di Deadline Day Bursa Transfer Musim Panas!

"Selain memisahkan sampah, tetapi juga memanfaatkannya sehingga menciptakan nilai guna yang jauh lebih besar,” lanjut Suhana.  ***

Editor: Kurniawan Rio

Tags

Terkini

Terpopuler