Mural Kritik kepada Pemerintah Dihapus Paksa, Refly Harun: Jangan Maunya Dipuji Doang!

14 Agustus 2021, 14:06 WIB
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun. /Instagram.com/@reflyharun/

CERDIKINDONESIA - Telah viral sebuah mural yang dihapus oleh aparat di kawasan Tangerang, Banten.

Di mana mural tersebut berisikan kritik kepada pemerintah Republik Indonesia.

Kritik itu mengenai kebijakan dan langkah pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Megawati Sebut Kepemimpinan yang Ego, Apakah Ucapannya untuk Jokowi?

Menanggapi hal tersebut, Pakar hukum dan tata Negara Refly Harun kemudian angkat bicara.

Sebenarnya, kehadiran mural ini akan menjadi aspirasi masyarakat atas kebijakan pemerintah.

Dalam penanganan dan penanggulangan virus Covid-19 yang melanda Indonesia.

Untuk tulisan lukisan dinding yang kini sedang viral tersebut adalah "Tuhan Aku Lapar".

Mural di pinggir Jalan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten ini merupakan pesan dari masyarakat.

Lukisan dinding sepanjang 12 meter itu dilukis dengan tulisan putih di dinding beton berwarna hitam.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan Danau Prioritas, Netizen: Luhut Lagi, Luhut Lagi

Namun, keberadaan lukisan dinding tersebut tidak bertahan lama.

Pasalnya, mural dengan tulisan "Tuhan Aku Lapar" langsung dicat hitam.

Tak hanya di Kabupaten Tangerang, Banten, soal mural "Tuhan Aku Lapar" yang dihapus paksa.

Kejadian serupa juga terjadi di salah satu dinding di Pasuruan, Jawa Timur, yang tiba-tiba dihapus.

Terkait hal itu, Refly Harun akhirnya ikut berkomentar.

Baca Juga: 7 Kriteria Warga Miskin yang Dapat Bansos PKH, Mulai dari 900 Ribu hingga 3 Juta Loh!

Ia merasa cukup kaget dengan fenomena penghapusan lukisan dinding "Tuhan Aku Lapar".

Refly mengatakan, setiap orang harus melihat paradigma antara kritik dan pujian yang memiliki nilai setara.

"Jangan sampai pemerintah dipuji mau tapi dikritik enggak mau," katanya dikutip dari TVOneNews.

"Itu soal substansinya, kebebasan orang menyatakan pendapat lisan dan tulisan,” jelasnya.

Meski begitu, Refly Harun tentu tidak berburuk sangka.

Baca Juga: Isu Jakarta Tenggelam, Anies Bekerjasama dengan Wali Kota London untuk Memperkuat Ketahanan Iklim

Ia juga menanyakan apakah kawasan itu memang kawasan dilarang coret-coret karena alasan lingkungan.

Atau sebaliknya, ini adalah area yang masih diperbolehkan untuk dilakukan mural seperti ini.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Tags

Terkini

Terpopuler