Lebih Dari 6.500 Pekerja Migran Tewas saat Membangun Infrastruktur Piala Dunia Qatar 2022

25 Februari 2021, 17:41 WIB
FIFA World Cup Qatar 2022 /Yuan/FIFA

CERDIK INDONESIA - Tak terasa perhelatan Piala Dunia kini hanya berjarak satu tahun dari sekarang.

Piala Dunia Qatar 2022 sendiri akan dihelat pada 21 November hingga 18 Desember 2022.

Qatar yang bertindak sebagai tuan rumah pun tidak tinggal diam terhadap perhelatan ajang sepakbola terbesar di dunia tersebut.

Beberapa stadion dan infrastruktur penunjang piala dunia 2022 telah disiapkan oleh pemerintah Qatar sejak ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah piala dunia 2022.

Baca Juga: Pelatih Liverpool Jurgen Klopp Konfirmasi Virgil Van Dijk Sudah Tidak Mungkin Bermain Lagi di Musim 2020-2021

Namun dibalik antusias piala dunia 2022, tenyata terdapat lebih dari 6.500 buruh migran yang membangun berbagai infrastruktur untuk Piala Dunia 2022 di Qatar dilaporkan tewas.

Hal tersebut seperti yang dikutip dari The Guardian yang melaporkan temuannya pada Selasa, 23 Februari 2021.

Buruh migran yang tewas itu berasal dari kawasan Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal.

Jumlah kematian tersebut merupakan akumulasi kasus selama 10 tahun pembangunan infrastuktur untuk Piala Dunia 2022 di Qatar. Rata-rata 12 buruh tewas setiap pekan.

Baca Juga: Viral Pasien Covid-19 di Yogyakarta Jadi Korban Pencurian, Begini Kronologinya

Buruh migran yang tewas diperkirakan jauh lebih tinggi jumlahnya karena kelompok buruh migran dari negara lain seperti Filipina dan Kenya tidak termasuk di dalamnya.

Qatar menggenjot pembangunan infrastruktur sejak 10 tahun lalu dalam rangka persiapan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Tidak hanya stadion-stadion yang dibangun, melainkan juga bandar udara, jalan, sistem transportasi, hotel-hotel.

Kecelakaan kerja dan berbagai penyebab lain melatari kematian para buruh migran tersebut. Namun, sebagaimana laporan The Guardian, yang paling banyak ditemukan adalah apa yang diklasifikasikan sebagai "kematian alami".

Baca Juga: KLAIM SEKARANG! Ini dia Kode Redeem FF Terbaru dari Garena Untuk Kalian Player Free Fire

Kematian alami dipakai untuk menyebut buruh migran yang meninggal dunia secara mendadak seperti akibat serangan jantung atau gangguan sistem pernapasan.

Namun, kematian alami ini kerap tidak dibuktikan dengan penjelasan medis atau autopsi terhadap mayat.

"Pemerintah Qatar selalu mengelak dan tak serius menanggapi masalah mendesak dan kritis ini," sebut Hiba Zayadin, peneliti dari Human Rights Watch.

Di sisi lain, Pemerintah Qatar melalui juru bicaranya mengatakan bahwa semua penduduk, termasuk buruh migran, berhak atas pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah.

Baca Juga: MUI Geram atas Tindakan Pemerintah Legalkan Industri Miras, Anwar Abbas: Kita Bangsa yang Kehilangan Arah

Pemerintah juga mengklaim bahwa tingkat kematian di antara buruh migran telah menurun karena reformasi yang dilakukan dalam sistem ketenagakerjaan.

FIFA selaku badan sepak bola dunia juga mengatakan bahwa perlindungan terhadap pekerja kontruksi Piala Dunia sangat tinggi.

"Dengan proteksi kesehatan dan keselamatan yang sangat kuat, frekuensi kecelakaan dalam proyek Piala Dunia lebih rendah jika dibandingkan kecelakaan dalam proyek-proyek besar lainnya di dunia," sebut juru bicara FIFA.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler