WHO Ingatkan Kepada Masyarakat Dunia, Perayaan Natal Tahun Ini Dapat Berubah Jadi Kesedihan

12 Desember 2020, 10:05 WIB
Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. /Twitter.com/@DrTedros

CerdikIndonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan kepada masyarakat seluruh dunia bahwa perayaan Natal dapat berubah menjadi air mata jika masyarakat gagal menjaga kewaspadaan mereka terhadap COVID-19 selama perayaan tersebut pada Jumat, 11 Desember 2020.

 

Sekretaris Jendral WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan jumlah orang yang meninggal akibat pandemi virus corona melonjak serta mendorong orang untuk lebih hati-hati menentukan rencana musim liburan mereka.

Baca Juga: Miris, Lantaran Himpitan Ekonomi, Seorang Ibu di Nias Utara Gorok Tiga Anaknya yang Masih Balita

 

"Musim perayaan adalah waktu untuk bersantai dan merayakan tapi ... perayaan bisa dengan cepat berubah menjadi kesedihan jika kita gagal mengambil tindakan pencegahan yang tepat," katanya dalam konferensi pers, yang dilansir dari Medical Xpress, Sabtu, 12 Desember 2020.

 

Tedros mengatakan, Saat sudah memiliki persiapan untuk merayakannya selama beberapa minggu mendatang, harap mempertimbangkan rencana dengan hati-hati.

 

Dia juga menambahkan, bila tinggal di daerah dengan transmisi tinggi, harap lakukan setiap tindakan pencegahan untuk menjaga diri Anda dan orang lain tetap aman.

 

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Dukung Pembentukan TPF Independen, Untuk Usut Penembakan 6 Anggota FPI di Tol Japek

 

"Itu bisa jadi hadiah terbaik yang bisa Anda berikan — hadiah kesehatan."

 

Tedros mengatakan telah terjadi peningkatan kematian 60 persen di seluruh dunia akibat penyakit pernapasan selama enam minggu terakhir.

 

Namun, beberapa benua terdapat lonjakan jumlah kematian yang lebih besar daripada yang lain, kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19.

Baca Juga: Waroeng Brothers Tempat Kejadian Lurah Cipete Dikeroyok, Ternyata Jual Miras dan Tidak Miliki Izin

 

Dia mengatakan telah terjadi peningkatan jumlah kematian hampir 100 persen per minggu di wilayah WHO Eropa selama enam minggu terakhir, peningkatan 54 persen di Amerika, dan 50 persen di Afrika.

 

"Virus ini masih beredar. Sebagian besar dunia tetap berisiko," katanya.***

Editor: Arjuna

Sumber: Medical Express

Tags

Terkini

Terpopuler