Siap Jadi Tonggak Kebangkitan Ekonomi Syariah, Ini Nama Bank Syariah BUMN yang Merger

11 Desember 2020, 11:57 WIB
Perjanjian Penggabungan Bersyarat atau Conditional Merger Agreement (CMA) tiga bank syariah anak usaha bank BUMN /

CerdikIndonesia – Rencana merger PT Bank BRISyariah Tbk. (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) semakin dimantapkan. Hasil penggabungan bank syariah tersebut bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk dengan kode saham tetap BRIS.

Baca Juga: Bupati Lumajang Thoriqul Haq Terkonfirmasi Positif Covid-19

PT Bank Syariah Indonesia Tbk bakal digunakan secara efektif oleh PT Bank BRI Syariah Tbk selaku Bank Yang Menerima Penggabungan (survivor entity).

Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi menjelaskan proses merger akan terus dikawal sampai tuntas.

Baca Juga: Alergi Karena Olahraga? Simak Penjelasan Ahli Alergi dan Imunologi

"Hadirnya Bank Syariah Indonesia akan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” ujar Hery yang menjabat sebagai Dirut Bank Syariah Mandiri, Jumat, 11 Desember 2020.

Menurutnya, sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, entitas baru memerlukan identitas yang kuat dan Direksi yang berpengalaman untuk menjalankan operasionalnya.

Baca Juga: Maroko jadi Negara Keempat Arab Jalin Hubungan dengan Israel

"Dengan direksi yang akan diisi oleh orang-orang berpengalaman di bidangnya, visi Bank Syariah Indonesia untuk menjadi salah satu bank syariah terbesar di dunia akan semakin mantap dan yakin bisa kita wujudkan," ujar Hery.

Nama baru ini diketahui dalam perubahan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha (merger) yang memuat tambahan penjelasan ihwal struktur, nama, dan logo bank baru.

Baca Juga: Tak Ada Musuh Abadi, Maroko Sepakati Hubungan Diplomatik dengan Israel

Publikasi Perubahan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha dilakukan sesuai regulasi yang berlaku dan mengikuti persetujuan regulator.

Adapun perubahan nama itu juga diikuti dengan pergantian logo. Kantor pusat Bank Hasil Penggabungan akan berada di Jalan Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat, yang sebelumnya merupakan kantor pusat BRIS.

Baca Juga: Uni Emirat Arab Dukung Normalisasi Hubungan Israel dan Maroko

Kemudian, bank hasil penggabungan akan melakukan kegiatan usaha pascamerger di kantor pusat, cabang, dan unit eksisting yang sebelumnya dimiliki BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, serta BNI Syariah. Perubahan ringkasan rencana merger juga memuat rancangan perubahan struktur organisasi bank yang menerima penggabungan yakni BRI Syariah.

Baca Juga: Dari Kapolda Sampai Wagub Akpol, Berikut Daftar Lengkap Mutasi Polri

Setelah merger, bank hasil penggabungan akan memiliki susunan kepengurusan yang diperkuat oleh 10 Direksi. Nama-nama setiap Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Hasil Penggabungan akan dibahas dalam RUPSLB BRIS diperkirakan akan dilaksanakan pada 15 Desember 2020.

Baca Juga: 2 Waktu Mustajab Terkabulnya Doa di Hari Jumat

Adapun 10 posisi Direksi yang akan mengelola jalannya usaha bank hasil penggabungan terdiri dari Direktur Utama, dua posisi Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.***

 

Editor: Arjuna

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler