Taman Benyamin Sueb merupakan sebuah pusat budaya yang didedikasikan untuk menjunjung tinggi warisan budaya Betawi yang sangat dicurahkan Sueb dalam hidupnya.
Bang Ben terjun dalam dunia musik pada tahun 1950-an bersama teman-teman sekampung di Kemayoran, mereka membentuk "Melody Boys," sebuah band yang menarik berbagai pengaruh internasional hingga terkenang sampai sekarang.
Baca Juga: Perahu WNI Alami Kecelakaan, Enam Orang Diantaranya Meninggal Dunia
Kesuksesan idiom bermusik Betawi menjadikan Sueb lebih tradisional dalam menulis lagu hits, termasuk "Nonton Bioskop" ("Menonton Film") dan "Hujan Grimis" ("Gerimis") dan membantu merevitalisasi gaya gabang kromong melalui lagu-lagu kesayangan seperti "Ondel-Ondel" (Boneka Raksasa).
Baca Juga: UNS Pecahkan Rekor MURI Dengan MOB PKKMB Online
Berkat ketenaran yang dimiliki, Benyamin Sueb berhasil melebarkan sayapnya dengan terjun ke dunia akting. Karier akting Sueb dimulai pada awal tahun 70-an, dan melalui lensa film komedi yang sering bercanda, dia dikreditkan dengan melukis penggambaran budaya Betawi yang lebih akurat.
Baca Juga: Rayakan Debut 12 Tahun, IU Donasikan 100 Juta Won
Benyamin Sueb mendapat pujian dalam sederet film yang pernah ia perankan seperti "Intan Berduri" ("Thorny Diamond," 1972) dan "Si Doel Anak Modern" ("Doel the Modern Child," 1976), kedua film tersebut membuatnya berhasil meraih penghargaan piala Citra sebagai pemeran utama terbaik Indonesia.