Hati-hati! Kebanyakan Konsumsi Garam Mempengaruhi Kemampuan Anda Memiliki Anak

- 24 Desember 2020, 11:45 WIB
Ilustrasi makanan junk food.
Ilustrasi makanan junk food. /PIXABAY/RitaE/

CerdikIndonesia – Sadar atau tidak makanan yang biasa anda konsumsi mengandung garam.

Menurut Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, setiap orang cukup mengkonsumsi garam sebanyak 2.3 miligram. Faktanya Faktanya, orang Amerika rata-rata mengkonsumsi garam sekitar 3.400 miligram perhari.

Konsumsi garam yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan anda seperti osteoporosis, obesitas, kanker, hipertensi, diabetes, tekanan darah tinggi, dan lain sebagainya.

Selain itu, kelbihan garam juga akan mempengaruhi tingkat kesuburan anda.

Studi Abdelnour menemukan bahwa garam dapat meningkatkan faktor inflamasi di plasenta dan berdampak negatif pada kehamilan. Kandungan garam yang tinggi mempengaruhi fungsi sperma, regulasi hormonal, morfologi testis, penurunan berat testis, dan regulasi hormonal yang abnormal.

Temuan tersebut menyimpulkan bahwa garam dalam konsentrasi tinggi menyebabkan sperma mengalami stres oksidatif yang dapat menurunkan kesuburan pria.

Sedangkan pada wanita, mengkonsumsi garam tinggi menyebabkan penurunan produksi folikel ovarium, penurunan jumlah proliferasi sel, dan menginduksi apoptosis pada sel granulosa.

Bagaimana jika tidak mengkonsumsi garam sama sekali?

Sebuah studi di University of Wyoming, para ilmuwan melakukan tes di dua kelompok tikus. Kelompok tikus pertama diberi makanan tinggi garam dan kelompok kedua sama sekali tidak memberikan garam.

Teryata kedua tikus ini menunjukkan tanda-tanda yang sama yaitu mengalami keterlambatan pubertas.

Halaman:

Editor: Arjuna

Sumber: Your Tango


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x