Hari Toleransi Internasional, Inilah Arti Sebenarnya dari Hari Peringatan Tersebut

- 16 November 2020, 19:17 WIB
Hari Toleransi Internasional, Lima Negara Paling Toleran
Hari Toleransi Internasional, Lima Negara Paling Toleran /Foto oleh PxHere

 

Cerdik Indonesia- Tepat hari ini 16 November 2020, Dunia memperingati Hari Toleransi Internasional. Peringatan tersebut dibuat secara resmi oleh Scientific and Cultural Organization UNESCO yang bertepatan dengan hari jadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memasuki usia ke 50 tahun.

Dalam sejarahnya, hari Toleransi Nasional mulai dibentuk 1996 menindaklanjuti United Nations Year for Tolerance di tahun 1995 yang dilakukan oleh negara anggota Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) dan (UNESCO).

Kegiatan tersebut dirancang pada sidang umum PBB tahun 1993 atas rekomendasi UNESCO yang tertuang di dalam Declaration Priciples on Tolerance and Follow-up Plan of Action for the Year.

Baca Juga: Trending di Twitter, Kreator Naruto, Masashi Kishimoto Ambil Alih Penulisan Boruto

Berdasarkan pengertian dari PBB, toleransi yaitu mengakui hak asasi manusia universal dan kebebasan mendasar orang lain.

Declaration of Priciples on Tolerance merupakan suatu penegasan bahwa toleransi merupakan suatu bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap keragaman budaya dunia yang kaya dan pengakuan hak asasi manusia di seluruh dunia.

Menurut UNESCO sendiri, peringatan hari Toleransi Internasional bertujuan untuk menegaskan bahwa toleransi adalah penghormatan dan penghargaan terhadap keragaman budaya dunia yang beragam.

Baca Juga: Tembus SEO dan Gapai Pembaca Skimming, Ini 7 Jurus Jitu Membuat Judul Konten

Peringatan Hari Toleransi Internasional bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dunia agar menjunjung tinggi setiap perbedaan yang ada dalam aspek kehidupan meliputi kebudayaan, keyakinan, pandangan hidup, dan lain-lain.

Berbagai perlakuan yang melanggar nilai toleransi seperti marjinalisasi, diskriminasi, dan ketidakadilan harus benar-benar dihapuskan agar terciptanya masayarakat yang aman, tentram, dan harmonis.

Dikutip dari Pikiran Rakyat.com melalui UNESCO, pelajari cara melawan sikap intoleransi di masyarakat sebagai berikut.

1. Memerangi intoleransi memerlukan hukum

Setiap Pemerintah bertanggung jawab untuk menegakkan hukum hak asasi manusia, untuk melarang dan menghukum kejahatan kebencian dan diskriminasi terhadap minoritas, apakah ini dilakukan oleh pejabat Negara, organisasi swasta atau individu.

Negara juga harus memastikan akses yang sama ke pengadilan, komisioner hak asasi manusia atau ombudsmen, sehingga orang tidak mengambil keadilan ke tangan mereka sendiri dan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan perselisihan mereka.

2. Memerangi intoleransi membutuhkan pendidikan

Hukum diperlukan tetapi tidak cukup untuk melawan intoleransi dalam sikap individu. Intoleransi sangat sering berakar pada ketidaktahuan dan ketakutan. Ketakutan terhadap yang tidak diketahui, dari yang lain, budaya lain, bangsa, agama.

Intoleransi juga terkait erat dengan rasa nilai diri dan kebanggaan yang berlebihan, baik pribadi, nasional atau agama.

Gagasan-gagasan ini diajarkan dan dipelajari pada usia dini. Oleh karena itu, penekanan yang lebih besar perlu ditempatkan pada mendidik lebih banyak dan lebih baik.

3. Memerangi intoleransi membutuhkan kesadaran individu

Intoleransi dalam masyarakat adalah jumlah total intoleransi anggota individunya. Untuk melawan intoleransi individu harus menyadari hubungan antara perilaku mereka dan siklus ketidakpercayaan dan kekerasan di masyarakat.

Editor: Arjuna

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x