“Gelombang yang terjadi di satu sisi kemudian membentur dinding pegunungan. Sehingga terjadilah bentuk awan bertingkat dan berputar seperti lensa,” tuturnya.
Baca Juga: Meski Belum Final, Kemenangan Trump Telah Diakui Perdana Menteri Slovenia
Menurutnya, secara meteorologi, fenomena awan ini tidak mengindikasikan fenomena lain seperti akan datangnya gempa atau bencana besar lainnya.
Namun awan tersebut hanya mengindikasikan adanya Turbulensi di lapisan atas.
“Fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu- waktu tertentu, biasanya ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat lebih dari beberapa hari di sekitar pegunungan," tandasnya.