“Sebenarnya belajar di FKH tidak terpaut hanya tentang hewan saja, namun juga dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia,” tandasnya.
Baca Juga: Angka Kanker Tinggi, Dosen Farmasi Unair Sosialisasikan Gaya Hidup Sehat
Setelah melalui seleksi paper, tim FKH UNAIR tersebut bersama Sembilan tim lainnya yang berasal dari UI, UNDIP, UGM, ITB, UII, UB, ITS, dan UPI mempresentasikan karyanya pada Sabtu (10/10).
Dalam presentasi PHNC 2020 itu, Ica panggilan akrabnya, bersama tim mengangkat gagasan dengan judul “In Silico Screening senyawa bioaktif pada tumbuhan herbal Indonesia sebagai kandidat antiviral Covid-19”.
“Gagasan ini penting bagi kami apalagi di saat genting seperti sekarang. COVID-19 belum menemukan penakluknya. Disamping itu, keanekaragaman hayati di Indonesia juga luar biasa,” kata Ica pada Selasa (13/10/2020).
Baca Juga: Kembangkan Vaksin Merah Putih, Pemerintah Jamin Keamanan dan Kefektifannya untuk Masyarakat
Selain itu, tambahnya, In silico screening dengan molecular docking ini dipilih sebagai metode utama karena dinilai efektif dalam mencocokkan protein dan ligand sebelum diuji secara in vitro atau in vivo dalam rangka menemukan obat yang dapat menyembuhkan COVID-19.