“Nilai terakhir adalah pinter (pintar) dan bageur atau baik, tidak pernah marah, dan ramah terhadap tamu,” ungkap Yus.
Konsep sistem CBBPS ternyata memiliki pengaruh kuat terhadap intensi atau niat orang Sunda dalam berwirausaha. Intensi ini juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, atau adanya individu dan lingkungan yang mendukung untuk menjalankan suatu usaha.
Baca Juga: Hadirkan Narasumber Inspiratif, Kemdikbud Bangkitkan Semangat Jelang Sumpah Pemuda
Salah satu contohnya adalah adanya sentra usaha tertentu di wilayah Jawa Barat, di mana pada suatu wilayah memiliki banyak pelaku usaha yang menjalankan bisnisnya secara sama.
Yus juga menilai, keunggulan lain dari karakter pengusaha Sunda adalah daya saing yang tinggi. Pelaku usaha Sunda memiliki upaya agar usahanya bisa lebih baik dari para pesaingnya. “JIwa kompetitifnya bagus,” tambahnya.
Kelemahan
Meski nilai-nilai kesundaan dipahami dengan baik oleh pengusaha Sunda, bukan berarti tidak ada kelemahan di dalamnya. Penelitian Yus Nugraha juga mengungkap kelemahan dari pengusaha Sunda.