Pakar Lingkungan Undip Tekankan Pentingnya Iptek Untuk Jaga Ketersediaan Air Tawar, Apa Sebabnya?

- 1 Oktober 2020, 21:39 WIB
Destinasi Dunia Air Tawar tampak lengang saat diberlakukannya  pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (19/9/2020). Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan salah satu dari puluhan tempat wisata di Jakarta yang ditutup kembali mulai Senin (14/9) setelah diberlakukannya lagi PSBB Jakarta hingga waktu yang belum ditentukan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Destinasi Dunia Air Tawar tampak lengang saat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (19/9/2020). Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan salah satu dari puluhan tempat wisata di Jakarta yang ditutup kembali mulai Senin (14/9) setelah diberlakukannya lagi PSBB Jakarta hingga waktu yang belum ditentukan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp. /ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA

Baca Juga: Lagi Viral di Twitter, Inilah Resep Seblak yang Bisa Kamu Coba di Rumah

Peran sungai dan danau yang tidak hanya menjadi sumber air tawar bagi masyarakat, menuntut penanganan yang bijak. Seperti diketahui pemanfaatan sungai juga menjadi sarana transportasi, sumber air untuk irigasi dan air baku, pembangkit tenaga listrik, budi daya perikanan, sumber makanan dan minuman unsur biotik, tempat rekreasi dan olahraga, serta tempat hidup sehari-hari dan kelangsungan ekosistem menuntut penanganan yang terpadu.

Kasus Rawapening menjadi contoh terjadinya penurunan daya dukung karena komponen lain. Danau alami yang semula memiliki 9 titik anak sungai, kini daya tampung airnya makin menurun karena masuknya residu, eutrofikasi(masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah fosfat dalam ekosistem air tawar) yang berlebihan serta tumbuhnya gulma yang berlebihan. Akibatnya luas penampang basah Rawapening berkurang, hingga tumbuh lahan baru di sekelilingnya, padahal perannya adalah sebagai sumber air tawar. Kalau dibiarkan, lama-lama fungsi Rawapening sebagai penampung air tawar akan habis.

Baca Juga: Jokowi Beri Bantuan Modal Kerja ke Pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Labuan Bajo, Berapa Besarannya?

Dikhawatirkan, selain danau, fungsi sungai juga terus terdegradasi. Karena itu, disarankan agar, penggunaan air di sekitar DAS dibatasi. Dalam konteks inilah, Iptek diperlukan untuk membantu menanganai  masalah-masalah yang berkait dengan ketersediaan dan kelestarian air tawar untuk umat manusia.

Untuk menangani sungai-sungai yang ada,dirasakan perlunya dua pendekatan sekaligus,  pendekatan non-struktural dan struktural untuk mengatasi masalah sungai. Dalam pendekatan non-struktural Iptek bisa dipakai untuk membantu menentukan daya dukung dan daya tampung, penentuan baku mutu perairan, penentuan garis sepadan sungai, penentuan peruntukan sungai, peningkatan peran serta masyarakat dan lainnya.

Sementara dalam pendekatan struktural yang mencakup perbaikan alur sungai, perkuatan tebing, pengambilan sedimen, penanggulangan erosi tebing sungai, pembangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) domestik komunal, pemasangan perangkap sampah, pemasangan pengukur muka air dan lainnya peran Iptek adalah sebuah keniscayaan.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x