LIPI Dukung Keterbukaan Akses Riset dan Iptek untuk Publik

- 1 Oktober 2020, 15:03 WIB
Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro melihat sepeda kayu inovasi LIPI di Kebun Raya Bogor, Selasa (25/8/2020). Bambang menilai LIPI harus jadi garda terdepan dalam inovasi riset terkait aspek pandemi Covid-19.*
Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro melihat sepeda kayu inovasi LIPI di Kebun Raya Bogor, Selasa (25/8/2020). Bambang menilai LIPI harus jadi garda terdepan dalam inovasi riset terkait aspek pandemi Covid-19.* /Pikiran-Rakyat.com/Windiyati Retno Sumardiyani/

CerdikIndonesia - Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin dalam Webinar Right to Know Day 2020 (28/9) menyampaikan perlunya melakukan akselerasi peningkatan pengetahuan mengenai keterbukaan informasi publik melalui inovasi agar masyarakat dapat berpatisipasi dalam pembangunan sesuai dengan bidangnya massing-masing. “Diharapkan, adanya terobosan baru dan berbagai inovasi dapat meningkatkan pengetahuan mengenai keterbukaan informasi publik, agar partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan dan berbagai kebijakan publik juga meningkat,” tutur Ma’ruf.

Baca Juga: Kenang 2 Tahun Gempa dan Tsunami Palu, BMKG: Peristiwa Tersebut Anomali
 
Pada akhir sambutan, Wapres berpesan agar Komisi Informasi Pusat dan daerah mampu menjadi lembaga publik yang kehadirannya membawa dampak positif di masyarakat. Menurutnya, keterbukaan informasi publik yang baik merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
 
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, mengatakan, hak untuk tahu merupakan landasan bagi penguatan budaya demokrasi di berbagai Negara. “LIPI juga mendukung keterbukaan informasi publik dengan membuka akses atas informasi terkait dengan riset dan ilmu pengetahuan kepada seluruh lapissan masyarakat melalui beberapa kanal informasi yang tersedia,” papar Handoko.
 
Melalui momentum Hari Hak utuk tahu, Handoko juga mengajak masyarakat untuk membangun budaya demokrasi serta mendukung keterbukaan dan kebebasan menguasasi informasi secara cepat sederhana dan tanpa biaya.

Baca Juga: Zumba® Fitness untuk Kesehatan Jantung yang Lebih Baik
 
Ketua Komisi Informasi Pusat Gede Narayana dalam webinar menyatakan, akses terhadap keterbukaan informasi publik, selain dapat meningkatkan partisipasi dan mencerdaskan kehidupan bangsa, juga dapat meningkatkan kesejahteraan. Ia menjelaskan, berdasarkan hasil riset yang dilaksanakan oleh Bank Dunia, pada dasarnya kemiskinan tidak hanya terjadi akibat tidak adanya pekerjaan, tetapi akibat kurangnya akses masyarakat terhadap informasi publik yang dapat menuntun untuk memperoleh pekerjaan demi kesejahteraan rakyat. 

Baca Juga: Peneliti UGM Kembangkan ALat EWS, Bisa Prediksi Gempa 3 Hari Sebelumnya
 
Untuk itu, Gede meyakini bahwa pelaksanaan keterbukaan informasi publik sangat strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat sehingga diperlukan dukungan dan kerja sama dari seluruh stakeholders. “Sudah saatnya keterbukaan informasi publik harus dibumikan oleh Badan Publik yang transparan dan akuntabel agar seluruh lapisan masyarakat memahami haknya tentang akses informasi publik untuk mengembangkan diri dan lingkungan sosialnya,” tegasnya.

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x