Kultum Ramadhan 2024: Sedihnya Wanita yang Haid di Bulan Ramadhan

- 18 Maret 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi kultum Ramadha
Ilustrasi kultum Ramadha /Pixabay/Mohammed Hasan

Kita masih ingat apa yang terjadi di Perang Tabuk. Ketika itu Nabi Shallallahu’ Alaihi wa Sallam akan berperang bersama para Sahabatnya, akan berjihad. Lalu ada sebagian Sahabat yang miskin, yang nggak punya modal, yang nggak punya uang, sehingga itu menyebabkan mereka nggak bisa ikut bersama rombongan dan kafilah jihad Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam. Karena zaman dahulu, jihad pun butuh modal dari masing-masing person (orang), nggak bisa di-cover semua oleh Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam.

Akhirnya mereka menghadap kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka mengadukan kondisi mereka yang ingin banget ikut berjihad bersama Nabi mereka tercinta Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tapi nggak mampu, nggak punya uang, nggak punya bekal. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meminta maaf kepada mereka dan menyampaikan bahwa beliau benar-benar nggak bisa mengajak mereka untuk kali ini.

Komunikasi itu diabadikan di dalam Surat at-Taubah ayat 92. Dan di ayat tersebut mari kita melihat bagaimana Allah menyampaikan perihal mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

تَوَلَّوْا وَأَعْيُنُهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ حَزَنًا أَلَّا يَجِدُوا مَا يُنْفِقُونَ

“Lalu mereka kembali (pulang ke rumah mereka) dan mereka pulang dalam kondisi air mata menetes karena kesedihan lantaran mereka tidak punya uang untuk berinfaq fii sabilillah.” (QS. At-Taubah[9]: 92)

Teman-teman yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, khususnya para wanita dan para ibu-ibu, Sahabat yang Allah firmankan dalam Surat At-Taubah: 92 adalah para Sahabat yang dikatakan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang shahih, “Tidaklah kalian wahai para Sahabatku! (Nabi sampaikan ini ketika Perang Tabuk) melewati sebuah gunung atau sebuah lembah, kecuali Sahabat-sahabat kalian di kota Madinah yang tidak bisa ikut dengan kalian karena tidak punya bekal dan dana, kecuali mereka mendapatkan pahala seperti pahala kalian.”

“Pahala seperti pahala kalian.” Kenapa?

حَبَسَهُمُ العُذْرُ

“..mereka dihalangi oleh udzur” (HR. Muslim)
Mereka nggak bisa berangkat, nggak bisa beribadah, nggak bisa berjihad bersama dengan kita karena ada alasan syar’i. Sekarang saya tanya kepada kalian, apakah haid atau mens atau nifas merupakan alasan syar’i atau tidak? Alasan syar’i! Maka illat-nya sama!
Oleh karena itu apabila seorang wanita semangat ’45’ untuk beribadah khususnya ketika sudah masuk 10 hari terakhir Ramadhan, dia akan terpukul sekali. Ketika sedang mencari Lailatul Qadar hari ke-21 jam 5:45, haid. Nyesek tuh!!

Halaman:

Editor: Raqsan Jani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x