Makna Galungan dan Kuningan bagi Umat Hindu

- 19 September 2020, 00:44 WIB
Pura Giri Salaka.*/
Pura Giri Salaka.*/ /David R. Sentika

Apa Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan Bagi Umat Hindu


Umat Hindu di Bali pada Rabu (16 September 2020) tengah merayakan hari raya Galungan dan Kuningan. Masa pandemi covid 19 tidak menghalangi umat Hindu di Bali untuk merayakan hari raya Galungan dan Kuningan.

Baca Juga: Keluhan Pedagang Pasar Biak Soal Pandemi
Hari raya Galungan sendiri memiliki makna symbolis sebagai perayaan kemenangan Dharma (Kebenaran) melawan Adharma (Ketidakbenaran) yang jatuh setiap 210 hari sekali tepatnya pada hari Rabu Kliwon wuku Dungulan (kalender Bali).


Hari raya Galungan biasa diperingati setiap 6 bulan sekali dalam penanggalan Bali. Satu bulan dalam kalender Bali terdiri dari 35 hari. Sedangkan hari raya Kuningan akan dirayakan setelah 10 hari dari hari raya Galungan.

Baca Juga: Pantai Anggopi, Surga Tersembunyi dari Papu
Makna Secara filosofi dari Hari Raya Galungan memiliki tujuan supaya umat Hindu mampu membedakan dorongan hidup antara adharma dan budhi atma (dharma = kebenaran) di dalam diri manusia itu sendiri. Kebahagiaan akan bisa dengan mudah diraih jika manusia memiliki kemampuan untuk menguasai kebenaran.

Baca Juga: Daun Raprap, Obat Gatal Alami dari Papua
Dilihat dari sisi upacara, memiliki makna sebagai momen bagi umat Hindu untuk selalu mengingatkan baik secara spiritual maupun ritual untuk melawan adharma dan menegakkan dharma.Bisa disimpulkan bahwa inti Galungan ialah usaha untuk menyatukan kekuatan rohani agar umat Hindu mendapat pendirian serta pikiran yang terang, yang merupakan wujud dharma dalam diri manusia.

Baca Juga: Resmi, Juventus Akhiri Kontrak Higuain
Selamat Hari Raya Galungan & Kuningan 2020
“Rayakan kemenangan dharma melawan adharma dengan kedamaian”

Editor: Shela Kusumaningtyas

Sumber: Wikipedia


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x