“Rabb kami Tabaaraka wa Ta’aalaa turun ke langit dunia pada setiap malam ketika tinggal sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: ‘Barangsiapa yang berdo’a kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan do’anya, barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi permintaannya, dan barangsiapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.’”
Cara mengerjakan sholat Istikharah sama seperti sholat pada umumnya. Membaca niat shalat Istikharah, membaca surat Al-Fatihah, setelah itu diutamakan membaca surat Al-Kafirun dan di rakaat yang kedua membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.
Niat Shalat Istikharah
Seluruh ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. “Untuk keabsahan shalat, niat harus diiringi dengan takbiratul ihram,” terang Syaikh Mushtafa Al Bugha dalam Fiqih Manhaji, “Caranya, hati harus awas bahwa akan mengerjakan shalat ketika melafadzkan takbir, sembari mengingat shalat apa dan fardlu atau sunnah. Dalam hal ini tidak disyaratkan melafadzkan niat secara lisan.”
Sebagaimana penjelasan tersebut, menurut Sayyid Sabiq, shalat sunnah apa pun yang dua rakaat bisa menjadi shalat istikharah. Baik shalat itu pada siang hari maupun malam hari.
Asalkan, setelah selesai shalat berdoa dengan doa shalat istikharah yang Rasulullah ajarkan tersebut
Adapun jika shalatnya khusus niat istikharah dan merasa perlu melafadzkannya, berikut ini lafadz niat shalat istikharah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
(Ushollii sunnatal istikhooroti rok’ataini lillaahi ta’aalaa)