Materi Khutbah Jumat Membahas Tentang Manusia Diburu Waktu

- 11 Maret 2022, 05:00 WIB
Khutbah Jumat Bulan Sya'ban Tema Malapetaka Itu Bernama Lisan
Khutbah Jumat Bulan Sya'ban Tema Malapetaka Itu Bernama Lisan /Pixabay.com/xegxef

Kemudian, bagi orang dungu, niscaya hanya menjadikan waktu berlalu begitu saja. Mereka culas untuk bertindak. Alhasil hidupnya hampa tanpa arti, makna, dan manfaat yang selanjutnya niscaya mereka terperosok ke dalam ngarai kerugian selama-lamanya.

Saudara-Saudara yang Budiman

Hidup di dunia yang hanya sekali ini merupakan aktualisasi dari investasi kehidupan di akhirat kelak. Oleh karenanya, penting sekali dalam siksa waktu yang masih ada ini untuk dipergunakan mencari amal saleh. Saripati dari amal saleh itu sebagai perbuatan yang dapat melahirkan kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

Kita bisa melakukan perbuatan berupa bekerja, menimba dan menebarkan ilmu, salat, puasa, zakat, sedekah, membaca Al-Qur’an, menjenguk orang sakit seraya mendoakannya, berbuat baik kepada non-muslim, menasehati orang lain jika dipandang keliru, menolong orang yang tertimpa bencana alam, dan hamparan perbuatan lainnya, intinya tergolong baik lagi adiluhung.

Baca Juga: TRADING Kian Meresahkan Publik, Dua Affiliator EA Copet Dilaporkan ke Polisi, Rugikan Puluhan Miliar

Kesempatan Allah diberikan kepada kita hari ini merupakan modal besar untuk memperbanyak amal saleh lainnya selain beberapa contoh yang sudah dibentangkan di atas tadi. Kejarlah amal saleh itu selagi kita masih ada kesempatan waktu sebagai majra′at al-akhirat, yakni ladang menuju hari akhir. Jangan sampai kita menunda-nunda waktu untuk berbuat demikian, karena pada akhirnya nanti juga akan merasakan sendiri penyesalan terbesar dalam hidupnya.

يَٰلَيۡتَنِي قَدَّمۡتُ لِحَيَاتِي

Artinya: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini“. (Qs al-Fajr [89]: 24).

Peringatan Allah melalui redaksi surah di atas seyogianya mencambuk diri kita agar bangkit berkobar melakukan perbaikan diri terhadap tingkah laku yang gemar menyia-nyiakan waktu. Sudah saatnya kita mengeliminasi perilaku buruk tersebut sebagai biang kerok dari sulitnya kita menjadi manusia Islam cendekia, maju, dan mencerahkan peradaban.

Nabi Muhammad SAW pernah memberikan setetes percik embun petuah sarat makna tentang penggunaan waktu. Kiranya petuah darinya bisa kita kontemplasikan bersama demi menghindari rasa penyesalan yang begitu mendalam terhadap waktu.

Halaman:

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah