Angka Kanker Tinggi, Dosen Farmasi Unair Sosialisasikan Gaya Hidup Sehat

30 Oktober 2020, 06:06 WIB
Ilustrasi buah-buahan berserat yang dapat turunkan kolesterol, atasi diabetes, hingga kanker usus. /Trang Doan/PEXELS

CerdikIndonesia - Kanker merupakan penyakit kronis dengan tingkat kematian kedua terbanyak di dunia.

 

Beberapa waktu terakhir, angka kejadian kanker meningkat tajam di Indonesia.

Mengetahui hal itu, sejumlah dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga berupaya melakukan tindakan pencegahan dengan sosialisasi pola hidup sehat. Aksi sosial tersebut dilaksanakan di RW II Kejawan Lor, Kenjeran, Surabaya pada Rabu (7/10/2020) kemarin.

Baca Juga: Kembangkan Vaksin Merah Putih, Pemerintah Jamin Keamanan dan Kefektifannya untuk Masyarakat

Dinda Monika Nusantara Ratri, S.Farm., M.Farm.Klin., sebagai Koordinator Humas mengatakan, edukasi terkait penyakit kanker belum diberikan secara luas dan merata pada masyarakat.

 

Fakta tersebut didapat dari hasil studi yang dilakukan oleh tim pelaksana.

“Dari studi yang telah dilakukan di Kenjeran, tidak banyak warga yang melakukan pemeriksaan mandiri untuk mencegah penyakit kanker,” kata dosen Departemen Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UNAIR itu.

Baca Juga: Jokowi Terima Kunjungan Menlu AS, Inginkan Kerja Sama Pertahanan Meningkat

Dinda, akrabnya disapa, menuturkan bahwa terdapat dua materi yang disampaikan.

 

Materi pertama, berjudul Waspada Penyakit Kanker, dibawakan oleh Dinda sendiri.

 

Dalam sesi itu, Dinda juga sempat memberikan pelatihan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

Selanjutnya, warga diberi penyuluhan terkait upaya pencegahan perkembangan penyakit kanker melalui penerapan hidup sehat.

 

Materi itu dipaparkan oleh Dra. Toetik Aryani, M.Si. selaku dosen Departemen Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UNAIR sekaligus Apoteker Instalasi CSSD RSUA.

 

Dalam kesempatan itu, Toetik Aryani memberikan contoh pola hidup sehat yang bisa diterapkan oleh masyarakat.

Baca Juga: Maulid Nabi, Jokowi Minta Umat Muslim Teladani Nabi Muhammad untuk Hadapi Pandemi

Menurut Dinda, materi yang dijelaskan sangat penting bagi masyarakat. “Ini penting, apabila nanti ada keluhan awal penyakit kanker, masyarakat dapat segera melakukan pemeriksaan. Tanpa harus menunggu progresifitas penyakit tersebut mencapai tahap akhir,” ungkap Dinda yang juga apoteker di Instalasi Farmasi RSUA itu.

 

Meski pandemi, panitia menerapkan prosedur kesehatan yang super ketat. Estimasi waktu kegiatan ditekan seminimal mungkin.

 

Sebelum mulai, warga diwajibkan cuci tangan, pakai masker, cek suhu, dan tetap jaga jarak. Jumlah peserta terbatas.

 

Kegiatan juga dilaksanakan di ruang terbuka.

 

Selain meningkatkan pengetahuan warga terhadap penyakit kanker, kegiatan itu adalah wujud dukungan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang dicanangkan pemerintah.

Baca Juga: Menag Lantik Sekjen Kemenag, Buang Jauh Perilaku ABS

“Ini adalah agenda tahunan dengan topik yang berbeda dari tahun sebelumnya, menyesuaikan kondisi masyarakat sekitar,” ujarnya.

 

Sebagai Apoteker Indonesia, Dinda berharap masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat.

 

Sehingga tingkat kesehatan masyarakat tinggi agar pencegahan terhadap penyakit serius dapat dilakukan.

 

Baca Juga: Sumpah Pemuda, Menag Ajak Milenial Bangun Negeri dan Jaga Persatuan

“Kegiatan edukasi, sosialisasi, penyuluhan, atau pelatihan tentang pencegahan penyakit harus lebih booming, agarhasil yang didapatkan lebih massive. Hal tersebut tentu perlu mendapat dukungan dari beberapa pihak serta kolaborasi dari tenaga kesehatan Indonesia, donatur, dan sukarelawan,” tandasnya. 

Editor: Shela Kusumaningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler