CERDIK INDONESIA - Bahaya LGBT di tengah kisruh perdebatan FIFA dan pemerintah Qatar tentang atribut LGBT di Piala Dunia 2022 Qatar yang menuai banyak pro dan kontra.
Berawal dari FIFA yang ingin semua orang di sambut dengan baik di Piala Dunia 2022 Qatar, dan pemerintah Qatar yang tengah memberantas kaum LGBT+.
Kaum LGBT atau Lesbian, Gay, Biseksual, Trangender adalah kaum yang memiliki sebuah lambang berupa bendera pelangi. Maka para kaum LGBT dan pendukungnya tak jarang akan mengenakan atribut tersebut.
Lesbian adalah sebutan untuk perempuan yang menyukai sesama jenis
Gay adalah sebutan khusus untuk laki-laki yang memiliki orientasi seks terhadap sesama jenis
Biseksual adalah sebutan untuk orang yang bisa tertarik kepada laki-laki atau perempuan
Transgender adalah merupakan istilah yang digunakan untuk orang yang cara berperilaku dan berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan jenis kelaminnya.
Contohnya seperti laki-laki yang menyerupai perempuan, ataupun sebaliknya. Bahkan Transgender tak ragu melakukan operasi untuk merubah kelaminnya.
Baca Juga: Indonesia jadi Negara Pengguna Michat Terbanyak, Waspada HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual
Beberapa faktor/penyebab LGBT adalah :
- Pola asuh keluarga
- Lingkungan/Pergaulan
- Genetik
LGBT amat sangat berbahaya untuk kesehatan, bahkan dapat mendatangkan penyakit yang berbahaya, seperti :
- Kanker anal atau dubur
Para gay yang melakukan hubungan seks anal (melalui dubur), mereka memiliki resiko tinggi terkena penyakit kanker anal (dubur).
- Kanker Mulut
Kebiasaan melakukan oral seks bisa menyebabkan kanker mulut. Sesuai dengan studi di New England Journal of Medicine yang dimuat di situs Dallasvoice, faktanya rokok bukanlah satu-satunya penyebab kanker mulut terjadi.
- Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi mikroorganisme, kanker, penyalahgunaan obat-obatan tertentu dan mengalami peradangan tubuh. Dan meningitis bisa terjadi karena penularan saat hubungan seks yang dilakukan oleh LGBT.
- HIV/AIDS
Kaum LGBT memiliki resiko HIV/AIDS yang sangat tinggi, mengingat gaya hidup seks para LGBT yang tidak terkontrol atau bebas dengan banyak orang.
Tentu saja pemerintah Qatar melarang keras penyebaran dukungan para LGBT. Terlebih Qatar adalah negara dengan penduduknya yang mayoritas memeluk agama Islam.
Islam melarang keras LGBT atau penyimpangan seksual tersebut, karena selain mendatangkan penyakit, LGBT bisa menjadi penyebab kerusakan moral.***