Piala Dunia U-20 2017 menggunakan 6 stadion berkapasitas besar, mulai dari Stadion Incheon yang berkapasitas 19.646 penonton, hingga yang terbesar Stadion Suwon dengan kapasita 42.655 penonton.
Bahkan pada pertandingan semifinal Piala Dunia U-20 2017 antara Italia dan Inggris hanya dihadiri oleh 5.329 penonton dengan kapasitas stadion 42.477 penonton.
Tercatat, penonton yang ramai hanya terdapat pada pertandingan yang menghadirkan tuan rumah dan babak final antara Venezuela melawan Inggris, yaitu dengan 30.346 penonton.
Meskipun Indonesia belum pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, namun kejuaraan seperti Piala Asia U-19 di Indonesia bisa menjadi perbandingan.
Pada 2018 lalu, laga Indonesia U-19 melawan Jepang U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dipenuhi oleh 60.154 penonton. Pertandingan ini sekaligus menjadi pertandingan AFC U-19 dengan catatn penonton terbanyak sejak 1977.
Padahal, pamor AFC U-19 masih di bawah World Cup U-20. Hal ini menjadi pertimbangan bahwa minat penonton untuk Piala Dunia U-20 pasti lebih tinggi.
Minat masyarakat Indonesia juga bukan hanya sebagai penonton, tetapi juga sebagai panitia sukarelawan. FIFA menyatakan 100.000 orang telah melamar menjadi volunteer hanya dalam 10 hari sejak pendaftaran dibuka.
Sementara pada Piala Dunia U-20 di Korea hanya melibatkan panitia sebanyak 36.931 orang dan 1.041 di antaranya adalah sukarelawan.
“FIFA sangat bersemangat untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 di Indonesia, negara yang terkenal dengan kecintaannya pada sepak bola,” kata Direktur Turnamen FIFA, Jaime Yarza.