5 Sepilihan Sajak Usman Arrumy: Selain Puisi, Adakah Jalan Untuk Menujumu?

- 22 November 2020, 10:27 WIB
Usman Arrumy, Pujangga Masa Kini yang lekat akan Citra Santri
Usman Arrumy, Pujangga Masa Kini yang lekat akan Citra Santri /Twitter @usmanarrumy

 

CerdikIndonesia Usman Arrumy, seorang pujangga masa kini. Ia telah menelurkan karya di antaranya Sekumpulan Sajak Pesantren Jadzab, Mantra Asmara, dan Kasmaran. Ia juga menerjemahkan puisi Sapardi Djoko Damono yang diberi judul Hammuka Daimun.

Baca Juga: 5 Puisi Sapardi Djoko Damono Tentang Hujan

Berikut sepilihan sajak-sajak Usman Arrumy yang unik, sederhana, dan kekinian:

1. Kwatrin Tsuroysme

Selain puisi, adakah jalan untuk menujumu?

 

Aku mengandaikan kau sebagai kertas putih,

yang berkenan menampung katakata sedih

sebab aku percaya betapa kaulah kekasih

 

di hadapanmu yang sentosa, 

seluruh kataku moksa, 

sefana dunia seisinya

bagaimana kutulis kau, Cinta

sedang tatapanmu lebih puisi,

ketimbang berlaksa sang pencipta aksara

 

Puisi adalah satu-satunya kendaraan,

yang mau mengantarkan kesedihan mencapai kenangan

menuju jauh ke dalam dirimu, berpaling dari masa depan

 

di banding Pujangga terkenal

tatap matamu lebih kekal

nyatanya detakku fasih menyebutmu tanpa sesal

sembari mengembarai semesta,

aku mencari kata paling luka

untuk kusampaikan kepadamu wahai sengsara

 

Selain puisi, adakah yang lebih kenangan?

 

aku menghayalkan jadi kata yang terselip di sela kalimatmu

di antara larik lirik di balik bilik yang kaulafalkan dengan rindu

aku akan tumbuh sepenuh yang tak bisa direngkuh

aku akan mengembara sejauh yang tak bisa ditempuh

Baca Juga: 10 Kutipan Baper Tere Liye tentang Perasaan

2. Elegi Kopi

Ketika pagi tercurah di kopiku

dan kau teramat cerah di ingatanku

aku bergegas menghadap ke haribaan sepi

dengan niat menyerahkan kata kepada puisi

Kopiku terbuat dari kepekatan masa lalu

yang sudah matang oleh rindu

—dijerang waktu

dan ditanak ingatanku akanmu

Kopiku lebih hitam dari nasib buruk
pecinta yang gagal move on
Lebih getir dari kesepian jomblo
yang tak punya alamat
untuk memasrahkan cintanya

2016

Baca Juga: Pangeran William dan Pangeran Harry Setujui Penyelidikan Wawancara Putri Diana Kepada BBC

3. Rukun Ngopi

Rukun ngopi terdiri dari enam perkara,

Kata penyair yang tekun insomnia

Dan mahir mengecoh kantuk

 

Satu, bersuci dari sepi

Kedua, menggelar puisi

Ketiga, menghadap rindu

Keempat, mengheningkan cinta

Kelima, mengucap salam kepada kenangan

Keenam, mendoakan keselamatanmu

 

2017

Baca Juga: Simak Rincian Daftar UMK Jabar 2021 Terbaru

4. Solitude

Fajar selalu hadir dengan sabar

Dan cahaya berpendar tanpa ingkar

 

Kamar ini tak henti menuangkan sunyi

Dimana rindu menyuguhkan kesamaran makna puisi

Atau gema cecap paling pahit dari secangkir kopi:

Di sinilah kesendirianku dibasuh embun pagi hari

 

Kerdip matamu serupa kerjap bintang paling remang

Meski, kutahu, betapapun singkat, pandangmu mesti kuingat

 

Dongeng Asmara telah berulangkali kubaca

tapi tak ada yang lebih sederhana dari kisah kita

Mungkin, esok pagi, akan kusampaikan bahwa:

"Cinta adalah perjuangan untuk menjadi kita’’

 

Masuklah ke sunyi, agar kau tahu betapapun lesi

Hatiku tetap jadi hunian terbaik untuk kautempati

Baca Juga: Masih Sendiri? Jemput Pasangan Malam Minggu di Sepertiga Malam!

5. Sembahyang

Aku mencintaimu di atas bumi
Yang memelihara akar bagi pohon

Di mana sepasang burung berkicau

Di rantingnya saat senja beranjak susut

 

Aku mencintaimu di bawah langit

Yang menanak mendung bagi hujan

Di mana kenangan akan kuyup oleh

Curahnya ketika rindu berangsur basah

Aku mencintaimu di dalam doa

Yang memintal semoga bagi amin

Di mana membahagiakanmu adalah

Sembahyang terbaik bagi hidupku

 

2019

***

Editor: Arjuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x